Koresponden Channel 12, Gal Hein, menyatakan bahwa menurut data Shin Bet yang diterbitkan pada Senin (3/6/2024), 1.000 roket diluncurkan oleh Hizbullah dari Lebanon ke arah pemukiman di utara pada bulan Mei 2024.
"Hal ini terlihat dalam beberapa bulan terakhir. Jumlahnya melonjak dari 334 pada bulan Januari menjadi 746 pada bulan Maret, dan sekarang 1.000," kata Gal Hein.
Ia mencatat bahwa Hizbullah jelas meningkatkan tingkat penembakan.
“Kami melihat peningkatan ini tidak hanya pada jumlah rudal, tetapi juga pada jumlah peluncuran drone. Ada 90 insiden serupa selama bulan Mei, dan jumlah ini juga merupakan rekor sejak awal perang,” lanjutnya.
“Kami melihat hal ini dari peluncuran lebih jauh ke Israel," tambahnya.
Pada Minggu (2/6/2024), Hizbullah meluncurkan lebih banyak rudal ke perbatasan Israel utara sebagai balasan atas serangan udara Israel di sejumlah desa dan markas Hizbullah di Lebanon selatan.
Hizbullah bergabung dalam perlawanan melawan Israel untuk mendukung rakyat Palestina yang menghadapi agresi Israel di Jalur Gaza sejak 8 Oktober 2023.
Mereka menargetkan wilayah Israel yang berbatasan dengan Lebanon selatan yang merupakan basis militer Hizbullah, dengan menembakkan rudal dan drone.
Hizbullah mengatakan akan berhenti menargetkan Israel jika Israel menghentikan agresinya dan menarik pasukannya dari Jalur Gaza.
Jumlah Korban
Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.439 jiwa dan 82.627 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (2/6/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Israel memperkirakan, kurang lebih ada 136 sandera yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 8.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan The Guardian pada Desember 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel