Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT – Pejuang Hizbullah di Lebanon melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel Utara, hingga cagar alam dan wilayah Kiryat Shmona.
Ini merupakan kawasan pemukiman Israel paling menonjol di perbatasan antara wilayah yang dianeksasi Israel dan Lebanon Selatan. Serangan hebat ini memicu kebakaran besar yang membuat panik warga pemukim.
Media lokal Israel melaporkan sejumlah rumah ludes termasuk 750 hektare di cagar alam Naftali.
Belum ada laporan korban tewas sejauh ini, namun 17 orang termasuk tujuh tentara Israel telah dilarikan ke Rumah Sakit Ziv di bagian utara karena mengalami sesak napas usai menghirup asap tebal.
"Ini adalah kerusakan yang signifikan, bukan kebakaran kecil. Kebakaran seluas 10.000 hektar adalah kebakaran besar. Alam memiliki kemampuan untuk pulih, tetapi semakin besar kebakaran, semakin lambat pemulihannya," kata Sharon Levy, Direktur Pemukiman Dataran Tinggi Golan Israel.
Mengantisipasi bertambahnya jumlah kerugian akibat meluasnya kobaran api, petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api hingga larut malam di sejumlah lokasi, salah satunya Kota Kiryat Shmona.
Polisi sejauh ini juga turut menutup jalan-jalan di perkotaan dan mengimbau warga yang masih di daerah tersebut untuk segera mengungsi.
Mengutip Anadolu kebakaran tersebut terjadi usai Hizbullah membombardir kawasan Israel lewat serangkaian serangan udara, menggunakan sejumlah senjata tempur canggihnya.
Baca juga: Risiko Perang Besar, AS Minta Israel Tak Bombardir Hizbullah di Lebanon
Saking canggihnya lembaga think tank Israel dan Amerika Serikat (AS) bahkan mengakui bahwa alat-alat tempur milik militer Hizbullah memiliki kemampuan yang luar biasa, yang tidak dapat diremehkan.
Hizbullah tidak mengungkap secara pasti berapa banyak cadangan amunisi yang dimiliki pasukannya.
Menurut kabar yang beredar militer Hizbullah ditopang oleh persenjataan roket yang besar, seperti 150.000 rudal dan roket dengan berbagai jenis dan jangkauan.
Baca juga: Israel Utara Hangus Terbakar Rudal Hizbullah, 2 Kali Lipat Rugi Besar Dibanding Perang Tahun 2006
Berikut daftar senjata tempur yang dimiliki militer Hizbullah, yang ditakuti oleh para musuh :
Rudal Anti-Tank
Hizbullah diketahui memiliki sejumlah rudal anti-tank yang dipandu secara ekstensif menggunakan peluru kendali buatan Iran yang dikenal sebagai "al-Mas".
Sebuah laporan dari Pusat Penelitian dan Pendidikan Alma Israel menggambarkan rudal al-Mas sebagai senjata anti-tank yang dapat mencapai target di luar garis pandang dengan lintasan melengkung.
Rudal Anti-Kapal
Hizbullah diketahui memiliki rudal anti-kapal jenis Yakhont buatan Rusia.
Informasi ini mencuat usai kelompok sayap kanan itu menghantam sebuah kapal perang Israel yang berjarak 16 km di lepas pantai, hingga menewaskan empat personel Israel.
Hizbullah sendiri tak mengakui bahwa serangan tersebut dilakukan dengan menggunakan rudal anti-kapal Yakhont.
Namun sumber-sumber yang mengetahui kejadian tersebut menuturkan bahwa serpihan rudal tersebut terindikasi sebagai rudal anti-kapal Yakhont.
Rudal Anti-Pesawat
Hizbullah mengatakan bahwa mereka memiliki rudal anti-pesawat yang dapat menembak jatuh sebuah pesawat atau jet tak berawak milik musuh yang melintas di atas Lebanon.
Baca juga: Hizbullah Siap Perang Habis-habisan Lawan Zionis Israel: Kami akan Melawan jika Dipaksakan
Hizbullah diketahui telah menggunakan rudal semacam itu dalam beberapa kesempatan selama konflik dengan Israel memanas, seperti baru-baru ini Hizbullah mengklaim menjatuhkan pesawat tak berawak Hermes 450 dan Hermes 900 milik Israel dengan menggunakan rudal anti-pesawat.
Drone
Pertempuran Dengan Israel yang makin sengit membuat Hizbullah makin sering menggunakan taktik baru dalam serangannya.
Seperti baru-baru ini, Hizbullah merilis video yang memperlihatkan serangan artileri yang dipandu oleh drone atau pesawat tanpa awak
Untuk mengecoh musuh, drone canggih milik Hizbullah yang dirakit secara lokal dipersenjatai alat peledak untuk melancarkan serangan.
Israel bahkan menuduh Iran membangun landasan udara di Lebanon selatan yang dapat digunakan untuk menampung pesawat tak berawak yang besar dan berpotensi dipersenjatai.
Roket dan Rudal
Hizbullah memiliki roket sumbangan dari Iran, seperti Raad (bahasa Arab untuk Guntur), Fajr (Fajar) dan Zilzal (Gempa Bumi), yang memiliki jarak tempuh yang lebih jauh daripada rudal Katyushas.
Meski begitu rudal tersebut memiliki muatan ledakan yang jumbo berkisar 300-500 kg.
Hizbullah diperkirakan memiliki antara 7.000 hingga 8.000 senjata Katyusha berukuran 107 mm dan 122 mm, jumlah yang kemungkinan akan meningkat seiring dengan pasokan lebih lanjut dari Iran termasuk peluncur roket multi-laras yang dipasang di truk.
Selain roket Katyusha, Hizbullah juga memiliki sejumlah roket super lain yakni Fajr 3 dan 5 yang memiliki jangkauan antara 26 hingga 47 mil (43-75 km) dengan berbagai hulu ledak berdaya ledak tinggi.
Serta rudal Fateh-110 yang membawa hulu ledak seberat 1.000 hingga 1.100 pon (450-500 kg) dengan jangkauan 155-186 mil (250-300 km),