TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Joe Biden mengaku sudah mengenal Vladimir Putin selama lebih dari 40 tahun.
Padahal, sebelum menjadi presiden Rusia, Putin merupakan petugas intelijen KGB selama tahun 1980-an dan belum dikenal publik.
"Saya sudah mengenalnya selama lebih dari 40 tahun. Dia membuatku prihatin selama 40 tahun. Dia bukan orang baik," ujar Biden.
Pernyataan itu ia ucapkan saat diwawancarai oleh presenter ABC News, David Muir, saat peringatan 80 tahun D-Day di Prancis, Kamis (6/6/2024).
Mengutip NY Post, Putin bekerja sebagai perwira intelijen di jaringan mata-mata Uni Soviet dari tahun 1975 hingga 1991.
Ia ditempatkan di kampung halamannya di St. Petersburg dan bekas Jerman Timur sebelum ia pensiun dengan pangkat letnan kolonel, sehingga sangat kecil kemungkinannya Biden mengetahui hal tersebut.
Putin kemudian menjabat sebagai ajudan Walikota St. Petersburg saat itu, Anatoly Sobchak, dan sebagai wakil walikota dari tahun 1991 hingga 1996.
Setelahnya, Putin bertugas sebagai anggota staf di Kremlin dan kepala Dinas Keamanan Federal, pengganti KGB setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, menurut Guardian.
“Sampai dia dipilih sendiri pada bulan Agustus [1999] oleh Presiden Boris Yeltsin untuk menjadi perdana menteri, Putin belum pernah menjadi figur publik,” Washington Post melaporkan pada bulan Januari 2000.
Biden memang bertemu Putin setidaknya sekali, ketika Biden menjabat sebagai wakil presiden AS dan Putin menjabat sebagai perdana menteri Rusia.
Keduanya berbicara lagi pada pertemuan puncak di Jenewa, Swiss, pada Juni 2021.
Baca juga: Vladimir Putin: Respons Israel atas Serangan 7 Oktober Tidak Seperti Perang Namun Itu Genosida
AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjatanya untuk Serang Kharkiv yang Diduduki Rusia
Dalam wawancaranya dengan David Muir, Biden menekankan bahwa izin penggunaan senjata kiriman AS oleh militer Ukraina, hanya boleh digunakan untuk melakukan serangan di wilayah Kharkiv yang diduduki Rusia.
“Kami tidak mengizinkan serangan sejauh 200 mil ke Rusia dan kami tidak mengizinkan serangan terhadap Moskow, terhadap Kremlin," ujar Biden.
Putin mengatakan pada hari Rabu (5/6/2024) bahwa pasokan senjata AS ke Ukraina dan izin penggunaannya adalah partisipasi langsung AS dalam perang melawan Federasi Rusia.