Gantz bahkan sempat sesumbar bahwa penduduk di utara Israel bisa kembali ke rumah mereka setelah perang tersebut usai, dan nantinya wajib militer secara universal bakal diterapkan bagi semua warganya setelah mereka menumbangkan Palestina.
Hingga berita ini diturunkan, tampaknya rencana Gantz tersebut bak isapan jempol belaka.
Hingga kini Israel masih terus melanjutkan serangan brutalnya terhadap Gaza tanpa ada indikasi untuk berhenti meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Posisi Israel di mata dunia pun kian tersudut setelah pemerintahan Benjamin Netanyahu dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ)
Dalam putusan terbarunya, ICJ bahkan memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diinvasi pada 6 Mei.
Menurut otoritas kesehatan lokal, sejak agresi dilakukan Israel, sekitar 36.600 warga Palestina telah tewas di Gaza, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 83.000 lainnya terluka.
(Tribunnews.com/Bobby)