Indonesia Mengatakan TNI Sedang Menyiapkan Brigade Penjaga Perdamaian untuk Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, pada hari Kamis, mengatakan Jakarta akan mempersiapkan brigade penjaga perdamaian untuk Gaza,
Sebanyak 1.212 personel disiapkan untuk ditempatkan di Gaza, kantor berita negara, ANTARA, melaporkan.
Pasukan akan dikerahkan jika Indonesia mendapat mandat dari PBB, kata Jenderal Agus Subiyanto, Anadolu Agency melaporkan.
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden terpilih, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyatakan bahwa negara Asia Tenggara tersebut siap memberikan bantuan kemanusiaan dan pasukan penjaga perdamaian untuk mempertahankan gencatan senjata di wilayah Palestina yang terkepung di Gaza.
“Kami akan membentuk brigade yang terdiri dari Batalyon Pendukung, Batalyon Insinyur, Batalyon Kesehatan, dan Batalyon Perbekalan,” katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan pertahanan juga menyiapkan dua kapal rumah sakit untuk misi perdamaian guna merawat orang-orang yang terkena dampak konflik.
“Kedua kapal ini dapat memberikan perawatan di atas kapal beserta unit gawat darurat untuk operasi, ruang gawat darurat dan penyediaan fasilitas rontgen juga,” tambahnya.
TNI Siapkan Perekrutan Brigade yang Akan Dikirim ke Gaza
Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah menyiapkan rencana merekrut brigade komposit yang akan ditempatkan sebagai pasukan perdamaian di Jalur Gaza, Palestina.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R Nugraha Gumilar mengatakan, pembentukan brigade komposit itu akan melalui proses rekrutmen.
“Tentunya ada proses rekrutmen dan satuan yang akan dipilih masih dalam perencanaan,” kata Gumilar melalui pesan tertulis, Jumat (7/6/2024) seperti dikutip dari Kompas.com.
Gumilar menyebutkan, saat ini brigade komposit masih dalam proses perencanaan dari segi personel, alat, dan dukungan lainnya.
“Semua masih dalam perencanaan,” ujar dia.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan, pasukannya untuk ditempatkan sebagai pasukan perdamaian dunia di Jalur Gaza jika mendapat izin dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal ini disampaikan Agus saat menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).
Agus mengatakan akan menyiapkan Brigade Komposit yang terdiri dari Batalyon Support, Batalyon Kesehatan, Batalyon Zeni, dan Batalyon Perbekalan.
Lalu, untuk perawatan langsung di lokasi konflik, TNI akan menyiakan dua kapal rumah sakit, yakni KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 dan KRI dr Soeharso-990.
"KRI Radjiman diawaki oleh 163 personel dan memiliki fasilitas 160 tempat tidur pasien. Sedangkan KRI Soeharso akan mampu menampung 40 pasien, dan mengangkut 500 personel. KRI Soeharso juga dapat mengangkut 14 kendaraan taktis dengan berat maksimal masing-masing 8 ton," kata Agus.
TNI juga menyiapkan Rumah Sakit Pusat TNI AD (RSPAD) Gatot Soebroto dan Rumah Sakit Panglima Besar Soedirman Kementerian Pertahanan apabila pasien dari Gaza dibawa ke Indonesia.
Israel Bunuh Lebih dari 36.000 Warga Palestina
Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas tanggal 7 Oktober yang merenggut 1.200 nyawa. Serangan gencar tersebut telah memicu bencana kemanusiaan dan persidangan yang sedang berlangsung atas dugaan genosida di Mahkamah Internasional.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil Israel sendiri yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.
(Sumber: Middle East Monitor, Kompas)