News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dukung Gaza, Restoran Spanyol Larang Pelanggan Pro-Israel Masuk: Panjang Umur Perjuangan Palestina!

Penulis: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah restoran di Spanyol melarang kaum Zionis masuk ke dalam. Larangan itu merupakan bentuk dukungan kepada warga Palestina di Jalur Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah restoran vegetarian bernama Ove Negra di Madrid, Spanyol, mengungkapkan dukungannya kepada warga Palestina di Jalur Gaza.

Restoran itu menempatkan poster bertuliskan "ANTI-ZIONIST ZONE" dengan latar belakang bendera Palestina.

Foto poster itu kemudian viral di media media sosial X atau Twitter.

Tak tanggung-tanggung, Ove Negra juga mengunggah pernyataan di akun Instagram yang isinya mendeklarasikan pihaknya sebagai "restoran anti-Zionis".

"Setiap orang yang tidak melihat bahwa apa yang sedang terjadi di Palestina adalah genosida, seharusnya tidak masuk melewati pintu kami," demikian pernyataan Ove Negara di Instagram.

"Panjang umur perjuangan rakyat Palestina dan penghentian perdagangan senjata dan hubungan dengan Israel."

Larangan itu sukses membuat orang Israel naik pitam, salah satunya Ben Yahav Nabet yang tinggal lama di Madrid selaam 8 tahun.

Pada hari Sabtu lalu dia mendatangai restoran itu dan menyampaikan protes.

"Seorang teman vegetarian yang makan di restoran itu pekan lalu memberi tahu saya tentang poster itu, jadi kami ke sana kemarin untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Saya masuk dan bertanya alasan mereka memasang pster itu," kata Nabet dikutip dari Yedioth Ahronoth.

Nabet kesal dan meminta poster itu dicopot. Dia kemudian mengaku bangga sebagai seorang Zionis.

Namun, pihak restoran menolak permintaan untuk mencopot poster. Bahkan, mereka menyebut Israel sebagai pembantai anak-anak.

Baca juga: Pertama Kalinya, Hizbullah Tembakkan Roket Falaq-2 Buatan Iran, Bombardir Pos Israel di Beit Hillel

"Itu membuat saya memiliki masalah besar dalam hal kepercayaan kepada orang Spanyol," kata Nabet.

Nabet kemudian nekat memanggil polisi.

"Polisi datang dan bertanya kepada saya tentang pengertian Zionis. Mereka mencari tahu di Google untuk mengetahui apakah hal itu adalah sebuah gerakan atau yang lainnya," katanya.

"Kepada polisi itu, saya menunjukkan poster di pintu masuk yang menyebutkan bahwa restoran itu adalah tempat yang bebas dan nonrasis, cocok untuk semua orang, kecuali Zionis."

Korban jiwa tembus 37.000

Pada hari Minggu, (9/6/2024), Kementerian Kesehatan Gaza menyebut serangan Israel telah menewaskan setidaknya 37.084 warga Palestina sejak perang di Gaza meletus.

Adapun korban luka mencapai setidaknya 84.494 orang.

"Israel melakukan delapan pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 283 orang mati syahid dan 814 orang terluka dalam 24 jam terakhir," demikian pernyataan kementerian itu dikutipdari Daily Sabah.

Disebutkan pula bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel di kamp pengungsian Nuseirat pada hari Sabtu telah meningkat menjadi 274 orang, sedangkan korban luka mencapai 698.

Israel terus melancarkan serangan di Gaza meski Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah mengeluarkan resolusi yang isinya meminta adanya gencatan senjata di sana.

Di Mahkamah Internasional (ICJ), Israel juga dituding telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

ICJ sudah mengeluarkan putusan yang isinya memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militer di Kota Rafah.

Sebelum operasi militer itu dilakukan, Rafah menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini