Ledakan Massal Pager di Lebanon, Serangan Kepagian Israel ke Hizbullah Karena Ketahuan Duluan
TRIBUNNEWS.COM - Serangan teror Israel terhadap Lebanon pada Selasa (17/9/2024) dilaporkan dilakukan Israel sebelum waktunya setelah Tel Aviv menerima informasi intelijen bahwa anggota Hizbullah telah menemukan pager mereka dirusak, menurut laporan Al-Monitor.
Media tersebut melaporkan pada Rabu (18/9/2024) kalau dua anggota Hizbullah menemukan pager yang digunakan dalam serangan itu telah disusupi (retas).
Baca juga: Dubes Iran di Lebanon Kehilangan Mata, Serangan Pager Israel ke Hizbullah Dapat Restu Netanyahu
Baca juga: Hizbullah Mengamuk, Kiryat Shmona Dikurung Api, Sirene Meraung di Kota-Kota Utara Israel
Israel kemudian memutuskan untuk melanjutkan serangan itu lebih awal setelah menerima informasi intelijen tentang penemuan tersebut.
Serangan Kepagian
Al-Monitor mengutip sumber yang mengatakan bahwa ribuan pager dipasangi bahan peledak sebelum dikirim ke Hizbullah.
Laporan menambahkan kalau rencananya, Israel baru akan meledakkan pager tersebut jika terjadi perang habis-habisan antara Hizbullah dan tentara Israel.
Serangan teror Israel ini dirahasiakan bahkan dari Washington, tambah laporan itu.
Adapun laporan situs Amerika Serikat (AS), Axios juga melaporkan pada Rabu bahwa serangan itu diluncurkan sebelum waktunya karena Israel khawatir Hizbullah telah mengetahui rencana tersebut.
"Itu adalah momen gunakan atau hilang," kata seorang pejabat AS kepada Axios.
Belakangan, gelombang kedua serangan teror Israel itu berlanjut pada hari kedua, Rabu.
Baca juga: Gelombang Kedua Serangan Teror Israel Kembali Guncang Lebanon, Mampu Membakar Mobil dan Rumah
“Badan intelijen Israel berencana menggunakan pager yang dipasangi bom di barisan Hizbullah sebagai pukulan pembuka yang mengejutkan dalam perang habis-habisan untuk melumpuhkan Hizbullah,” tulis Axios mengutip pernyataan seorang pejabat Israel yang memiliki informasi.
Lembaga pertahanan Israel memutuskan untuk melakukan serangan teror sekarang daripada mengambil risiko lebih lanjut untuk ketahuan, demikian laporan tersebut.
“Pada Selasa sore waktu setempat, beberapa menit sebelum pager mulai meledak di Lebanon, [Menteri Pertahanan Israel Yoav] Gallant menelepon Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan mengatakan kepadanya bahwa Israel akan segera melakukan operasi di Lebanon, tetapi menolak memberikan rincian spesifik,” kata Axios.
Kerjaan Mossad
Sedangkan Sky News Arabia mengutip "sumber eksklusif" yang mengatakan pada Selasa kalau "Mossad Israel berhasil mencegat perangkat komunikasi Hizbullah sebelum dikirim ke kelompok tersebut,".