Angkatan Udara Israel Cegat Rudal yang Diluncurkan dari Yaman, Tak Ada Sirene Berbunyi
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel pada Sabtu (7/12/2024) mengklaim kalau angkatan udaranya telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman sebelum memasuki wilayah udara Israel.
Mengunggah pemberiahuan di platform X, juru bicara militer Israel mengkonfirmasi bahwa rudal itu dicegat oleh angkatan udara sebelum melanggar wilayah udara Israel.
"Tidak ada sirene yang dipicu (pencegatan rudal)," tambahnya dalam laporan yang dilansir Anews, Sabtu.
Baca juga: Pakar Militer: Roket Rajum Al-Qassam Punya Pesan Khusus Bagi Israel, Tak Ada Harapan Buat Pemukim
Sejak November 2023, Houthi Yaman telah menargetkan kapal kargo yang terkait dengan Israel atau Israel di Laut Merah dengan rudal dan drone, serta meluncurkan serangan di wilayah Israel.
Pemimpin kelompok Ansar Allah, Abdul Malik Al-Houthi, mengumumkan Kamis lalu kalau tingkat kejahatan Israel selama 14 bulan telah mencapai titik di mana beberapa orang Israel sendiri mengakui bahwa itu adalah kejahatan genosida dan pembersihan etnis.
Al-Houthi menekankan bahwa Kejahatan Israel terus berlanjut di Tepi Barat terhadap rakyat Palestina, selain menargetkan tempat-tempat suci Islam
Houthi mengatakan tindakan ini dalam solidaritas dengan Gaza di tengah perang genosida Israel yang dimulai pada Oktober 2023 dan sejauh ini telah menewaskan lebih dari 44.600 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Bulan lalu Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional karena perangnya di Gaza.
Operasi Gabungan dengan Irak
Angkatan Bersenjata Yaman di pemerintah Sanaa mengumumkan pada tanggal 3 Desember bahwa mereka telah melaksanakan beberapa operasi gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak (IRI) sebagai kelanjutan dari kampanye mereka dalam mendukung Gaza dan Palestina.
Tentara Yaman dan faksi perlawanan Irak menyerang beberapa target di utara dan selatan Israel.
“Angkatan Bersenjata Yaman, bekerja sama dengan Perlawanan Islam di Irak, melancarkan tiga operasi militer terhadap musuh Israel selama 48 jam terakhir,” kata Yahya Saree, juru bicara tentara pemerintah Sanaa, yang bergabung dengan gerakan perlawanan Ansarallah Yaman.
Operasi gabungan tersebut adalah sebagai berikut: “Dua operasi menargetkan dua target Israel di wilayah Palestina utara yang diduduki dengan sejumlah pesawat tanpa awak, dan operasi ketiga menargetkan target vital di wilayah Umm al-Rashrash (Eilat) dengan sejumlah pesawat tanpa awak.”