"Kami menyerukan kepada pemerintah AS untuk memberikan tekanan pada pendudukan (Israel) untuk menghentikan perang di Gaza dan gerakan Hamas siap untuk menangani secara positif setiap inisiatif yang bisa mengakhiri perang," kata Sami Abu Zuhri, dikutip dari Arab News.
Pada hari Senin, warga Palestina mengatakan bahwa tank-tank Israel berusaha bergerak lebih jauh ke arah utara pada Senin dini hari.
Pasukan tank Israel sejak itu telah merebut seluruh jalur perbatasan Gaza dengan Mesir yang membentang melalui Rafah hingga pantai Mediterania.
Pasukan Israel telah menyerbu banyak distrik di kota berpenduduk 280.000 jiwa, menyebabkan sekitar satu juta pengungsi yang selama ini berlindung di Rafah melarikan diri ke tempat lain.
Baca juga: Rusia dan Tiongkok Berselisih dengan AS Terkait Resolusi PBB untuk Rencana Gencatan Senjata di Gaza
Benny Gantz Mundur
Menteri Kabinet Perang Israel, Benny Gantz resmi mengundurkan diri dari pemerintahan darurat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Minggu (9/6/2024).
Mundurnya Benny Gantz dari kursinya saat Blinken akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah.
Benny Gantz sebelumnya pernah memberi Netanyahu tenggat waktu hingga 8 Juni untuk menghasilkan strategi yang jelas di Gaza.
Baca juga: Israel Tolak Usulan Gencatan Senjata dari AS, Yahya Sinwar: Hamas Tak Akan Meletakkan Senjata
Namun, tampaknya Netanyahu tak menggubris ancaman yang diberikan oleh Gantz.
Oleh karenanya, Gantz mengundurkan diri dari Kabinet Perang Israel dan mengatakan sangat menyakitkan berhenti di saat para sandera masih berada di Gaza.
"Netanyahu menghalangi kita untuk mencapai kemenangan sejati," kata Gantz dalam konferensi pers, Minggu, dikutip dari Reuters.
"Itulah sebabnya kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini, dengan berat hati namun dengan penuh keyakinan," tambahnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)