News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS akan Persenjatai Batalion Azov Neo-Nazi Ukraina, Rusia: Kyiv Cuma Jadi Alat

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Resimen Azov unjuk kekuatan di Kota Kharkiv pada 11 Maret 2022. --- AS mencabut embargo senjata terhadap Batalion Azov Ukraina dan akan memberikan akses senjata AS.

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) akan mempersenjatai batalion neo-Nazi Ukraina, Azov, setelah Departemen Luar Negeri AS mencabut larangan pengiriman dan akses senjata AS kepada mereka.

Sebelumnya, AS membatasi pengiriman senjata AS ke Ukraina selama penyelidikan karena Batalion Azov diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

“Setelah peninjauan menyeluruh, Brigade Azov Pasukan Khusus ke-12 Ukraina lolos pemeriksaan Leahy seperti yang dilakukan oleh Departemen Luar Negeri AS,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan kepada Washington Post, Senin (10/6/2024).

Pernyataan itu mengacu pada undang-undang yang melarang bantuan militer AS kepada unit-unit yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Departemen Luar Negeri mengatakan mereka tidak menemukan bukti pelanggaran yang dilakukan oleh Batalion Azov.

Washington Post mengatakan pencabutan larangan itu adalah prioritas utama bagi para pejabat Ukraina yang menganggap Batalion Azov bertempur dengan lebih efektif jika dapat mengakses senjata AS.

Dengan dicabutnya larangan tersebut, Batalion Azov akan memiliki akses terhadap bantuan militer AS yang sama seperti unit lainnya.

Sebelumnya, Batalion Azov berpartisipasi dalam pertempuran melawan Rusia di Mariupol pada musim semi tahun 2022.

Rusia Sebut AS Memanfaatkan Ukraina

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Amerika Serikat (AS) mencoba untuk menindas Rusia dengan menggunakan orang-orang Ukraina sebagai alatnya.

“Perubahan posisi ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat tidak melakukan apa pun dalam upayanya untuk menekan Rusia. Mereka menggunakan orang Ukraina sebagai alat,” kata Dmitry Peskov.

Baca juga: Azov, Brigade Penjaga Ukraina yang Dikebiri AS, Dapat Senjata Dari Sumbangan Warga

"Kami bahkan siap menggoda neo-Nazi," lanjutnya, seperti diberitakan RBC Rusia.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov mengatakan, dukungan terbuka terhadap militan kelompok neo-Nazi ini mempermalukan Amerika Serikat.

Anatoly Antonov menyerukan masyarakat global untuk melawan pengagungan Nazisme dengan sekuat tenaga.

Batalion Azov

Batalion Azov awalnya dibentuk sebagai kelompok sukarelawan pada Mei 2014 dari geng ultra-nasionalis Patriot Ukraina, dan kelompok Majelis Nasional Sosial (SNA) neo-Nazi.

Kedua kelompok itu terlibat dalam paham xenofobia (ketidaksukaan pada orang dari negara lain) dan neo-Nazi serta melakukan penyerangan fisik terhadap para migran, komunitas Roma, dan orang-orang yang menentang pandangan mereka.

Sebagai sebuah batalion, Azov bertempur di garis depan melawan separatis pro-Rusia di Donetsk, wilayah timur Ukraina, dikutip dari Al Jazeera.

Azov dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina pada tahun 2014 setelah bertempur beberapa bulan untuk merebut kota Mariupol dari separatis yang didukung Rusia.

Batalion Azov kemudian ikut bertempur bersama tentara Ukraina untuk melawan Rusia dalam invasi ke Ukraina pada Februari 2022.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini