Houthi Yaman Klaim Produksi Rudal Berdaya Jelajah 3 Ribu KM: Semua Pangkalan AS di Timur Tengah Dalam Jangkauan
TRIBUNNEWS.COM - Mayor Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi, komandan Brigade Al-Wahbi yang berafiliasi dengan gerakan Houthi Yaman, mengonfirmasi kalau angkatan bersenjata Yaman telah melancarkan pukulan yang tidak terduga dan menyakitkan terhadap militer Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di kawasan tersebut.
Klaim petinggi militer Yaman itu merujuk pada laporan adanya serangan yang baru-baru ini menargetkan kapal induk USS Dwight D. Eisenhower.
Baca juga: AS-Inggris Bombardir Hodeidah, Houthi Balas Serang Kapal Induk AS Eisenhower di Laut Merah
“Semua pangkalan Amerika di wilayah tersebut dan armada angkatan laut mereka kini, atas karunia Tuhan, berada dalam jangkauan rudal kami, klaim Al-Wahbi dilansir Memo, Senin (10/6/2024)
Dalam sebuah pernyataan kepada Kantor Pers Yaman, Mayor Jenderal Al-Wahbi menjelaskan kalau Yaman sedang mengalami kemajuan pesat dalam manufaktur militer yang mematikan.
Dia mengklaim kalau rudal “Palestina” buatan lokal yang baru-baru ini diluncurkan adalah sebagian kecil dari persenjataan rudal dan drone yang diproduksi, yang telah mencapai pelabuhan Haifa di Laut Mediterania, mencakup lebih dari 3.000 kilometer.
Ingin Bidik Washington
Al-Wahbi mengatakan, ambisi pasukan Yaman adalah memproduksi rudal antarbenua yang mampu menjangkau jauh ke wilayah AS.
Dia menegaskan bahwa Pentagon, yang berjarak lebih dari 13.000 kilometer dari Sana’a, harus menyadari ambisi Yaman.
Komentar tersebut muncul ketika Houthi mengklaim telah menargetkan kapal perusak Inggris di Laut Merah dan dua kapal di Laut Arab.
Juru bicara militer Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) Brigadir Jenderal Yahya Saree menyatakan kalau para militer mereka menyerang kapal perusak Inggris Diamond di Laut Merah dengan rudal balistik “sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza tengah.”
"Untuk mendukung Gaza dan di tengah “fase eskalasi keempat,” angkatan bersenjata Yaman menargetkan kapal induk Eisenhower dua kali dalam waktu 24 jam di Laut Merah, menggunakan beberapa drone."
"Tindakan ini merupakan respons langsung Sanaa terhadap kejahatan perang Israel di Gaza dan agresi AS-Inggris di Yaman. Angkatan bersenjata Yaman menegaskan komitmen mereka terhadap operasi militer yang sedang berlangsung untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan sebagai tanggapan terhadap agresi AS-Inggris," kata pernyataan Saree.
Houthi menyatakan, serangan mereka ini akan terus berlanjut sampai agresi berhenti dan pengepungan terhadap Gaza dicabut.
Pemimpin gerakan Houthi, Abdul-Malik Al-Houthi, mengatakan bahwa “merupakan suatu kehormatan dan berkah besar untuk menghadapi Amerika secara langsung.”