TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mengecam keputusan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, yang mengambil alih dana Palestina sekitar 35 juta dolar atau Rp569 M.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Miller, mengatakan uang tersebut merupakan pendapatan pajak yang dikumpulkan atas nama Otoritas Palestina (PA).
Namun, oleh Smotrich, dana tersebut akan dialihkan untuk keluarga Israel yang kehilangan kerabatnya dalam serangan Palestina.
"Sesuai dengan keputusan yang memberikan kompensasi kepada para korban, kami mengganti kerugian dengan jumlah yang sama dari dana PA dan mentransfer uang yang diberikan kepada keluarga korban serangan Palestina," jelas Smotrich, dikutip dari Al-Arabiya.
Tentunya, keputusan tersebut membuat AS geram.
Menurut Miller, itu merupakan keputusan yang salah dan tidak tepat.
"Kami pikir ini adalah keputusan yang sangat salah dari menteri tersebut," kata Miller.
Miller menegaskan dana tersebut adalah milik rakyat Palestina, bukan warga Israel.
"Kami telah menjelaskan dengan jelas kepada pemerintah Israel bahwa dana ini adalah milik rakyat Palestina," jelas Miller dalam jumpa pers, dikutip dari Al Jazeera.
Oleh karena itu, karena ini milik warga Palestina, maka dana tersebut harus segera diserahkan kepada pemiliknya.
"Mereka harus segera diserahkan ke Otoritas Palestina. Seharusnya mereka tidak ditahan. Hal-hal tersebut tidak boleh ditunda," tambahnya.
Baca juga: Menteri Israel Bezalel Smotrich Serukan Jenazah Warga Palestina Diarak Pakai Gerobak ke Pusat Kota
Berdasarkan perjanjian perdamaian yang sebagian ditengahi oleh Norwegia pada 1990-an, Israel mengumpulkan dana untuk Otoritas Palestina, yang menjalankan otonomi terbatas di beberapa bagian Tepi Barat.
Pendapatan pajak, yang dikenal di Palestina dan Israel sebagai maqasa, dikumpulkan oleh pemerintah Israel atas nama Otoritas Palestina atas impor dan ekspor Palestina dan sebagai imbalannya Israel mendapat komisi sebesar 3 persen, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Pendapatannya diperkirakan berjumlah sekitar 220 juta dolar setiap bulan dan merupakan sumber pendapatan utama PA.