Bila Tolak Gencatan Senjata, Prabowo Sebut Israel akan Jadi Negara yang Paling Dikucilkan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan bahwa apabila Israel menolak gencatan senjata sebagaimana yang diserukan dunia internasional maka akan menjadi negara yang paling dikucilkan.
Hal itu disampikan Prabowo usai menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (13/6/2024).
Kedatangan Prabowo untuk melaporkan hasil pertemuan KTT Luar Biasa di Yordania, Selasa 11 Mei lalu.
"Kalau umpamanya Israel tidak mau memberi gencatan senjata mungkin Israel akan sangat terkucil di dunia," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dorongan agar dilakukan gencatan senjata antara Israel dengan Hamas terus dilakukan.
Harapannya dengan semakin banyaknya negara yang menyerukan gencatan senjata, Israel akan menghentikan serangan ke Palestina.
Dorongan tersebut kata Prabowo berbuah positif.
Baca juga: Prabowo Temui Jokowi: Laporkan Hasil KTT Luar Biasa Desak Israel-Hamas Gencatan Senjata
Beberapa negara Eropa dan mayoritas negara anggota PBB juga telah mengakui Palestina.
"Dan dewan keamanan PBB yang terakhir mengendorse usul gencaran senjata ini. Jadi tidak ada veto dari negara manapun, ini saya kira suatu langkah yang langka. Jadi kita liat ada suatu hasil,"katanya.
Selain mendesak Israel untuk menghentikan serangan ke Gaza, Indonesia juga meminta Hamas untuk menerima usulan gencatan senjata.
Tujuannya untuk menyelamatkan warga-warga sipil yang selama ini menjadi korban.
"Tapi kita juga menyerukan Hamas agar segera menerima gencatan senjata demi rakyat sendiri," pungkasnya.