News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jebakan Presisi Al Qassam, Detail Tewasnya Perwira & Tentara Elite Brigade Givati IDF di Shaboura

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Divisi 98 tentara Israel mundur dari Khan Yunis pada Sabtu (7/4/2024) malam. Tentara Israel salah perhitungan dan mati kutu dalam perang perkotaan.

Namun, langkah pencegahan ini sepertinya sudah diketahui secara jelas oleh Brigade Al Qassam sehingga mampu secara presisi menyiapkan jebakan tanpa bisa dideteksi oleh standard operational procedure (SOP) IDF dalam memasuki bangunan.

Heller menjelaskan SOP IDF dengan mengatakan:

"Berikut adalah prosedur yang diikuti tentang cara memasuki rumah (bangunan) yang dicurigai, (pertama) alat peledak dilemparkan ke dalam sampai ranjau (jebakan) diledakkan jika ditemukan," katanya.

Rupanya, IDF memang akan melemparkan peledak untuk memicu ledakan bom jebakan -jika ada- yang sebelumnya sudah ditanam.

"Setelah itu, jika tidak ada ledakan susulan, mereka masuk berdasarkan perasaan dan kesadaran bahwa rumah tersebut tidak ada jebakan," paparnya.

Namun, pada kasus operasi penyerbuan Shaboura yang oleh pakar militer disebut 'operasi karatan', hal terjadi setelah pasukan IDF masuk adalah alat peledak dan ranjau meledak.

Baca juga: Operasi Karatan IDF di Shaboura, Pakar Militer: Baru Dua Batalyon Qassam yang Turun Tangan di Rafah

"(Ledakan membuat) sebagian tembok runtuh dan mengakibatkan banyak tentara yang terluka," tambah laporan tersebut.

Pasukan Israel memasang jebakan di sebuah titik terowongan yang diduga digunakan Brigade Al Qassam. Pada Kamis (6/6/2024), Al Qassam mengklaim, meledakkan sebuah pintu terowongan yang sudah dipasangi jebakan oleh IDF, menyebabkan lima tentara Israel tewas dan terperangkap di terowongan tersebut di Tal Zurob, barat Rafah, Gaza Selatan. (khaberni)

Jebakan Presisi Al Qassam

Penyelidikan terhadap penyergapan yang rumit tersebut, menurut channel 13, menunjukkan kalau ada sebuah terowongan di bawah rumah tiga lantai tersebut.

"Anggota Brigade Qassam mengetahui tindakan pencegahan Israel, dan mereka menunggu tentara IDF untuk melemparkan alat peledak di dalam rumah. Dan setelah (bom penyisir) meledak, Qassam segera keluar dari terowongan dalam waktu singkat, dan memasang alat peledak berukuran besar di dalam rumah. Lalu setelah mereka yakin tentara IDF telah masuk, mereka berinisiatif untuk meledakkannya," tulis laporan tersebut.

Jangka waktu antara pelemparan bom penyisir dan penyerbuan rumah adalah beberapa menit atau kurang.

Artinya, dalam penyergapan yang fatal ini, Al Qassam secara presisi mampu bergerak cepat menanam bom setelah aksi pencegahan IDF, kembali ke lokasi persembunyian, lalu meledakkan ranjau yang baru ditanam tersebut.

Dalam pernyataannya Senin kemarin, Brigade Al-Qassam mengumumkan kalau petempurnya  berhasil meledakkan sebuah rumah jebakan milik pasukan Zionis yang bersembunyi di dalamnya di kamp Shaboura di kota Rafah, menyebabkan anggotanya tewas dan terluka.

Ia mengatakan, setibanya pasukan penyelamat IDF di lokasi, para petempur mereka juga menghancurkan area sekitar rumah dengan mengguyur lokasi dengan serangan mortir.

(oln/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini