TRIBUNNEWS.COM -- Polandia menolak memberikan sistem pertahanan Udara Patriot ke Ukraina.
Alasannya baterai Patriot tersebut akan digunakan Warsawa untuk keamanan Polandia itu sendiri.
“Polandia tidak setuju untuk mentransfer baterai Polandia. Patriot Polandia membela langit Polandia dan ini tidak akan berubah," kata Wakil Menteri Pertahanan Polandia Cezary Tomczyk di medsos X.
Baca juga: G7 Setujui Bantuan 50 Miliar Dolar untuk Ukraina, Dana Diambil dari Bunga Aset Rusia yang Dibekukan
Sistem Patriot yang ada di Polandia sejatinya dipasang oleh AS untuk keamanan negara itu.
Tomczyk menegaskan bahwa baterai Patriot telah terpasang di Polandia untuk keamanan negara itu, jadi jika ingin memberikan ke Ukraina, AS mesti mencari negara lain yang bersedia memindahkan Patriot mereka ke Ukraina.
Media-media Polandia juga mengabarkan, sistem Ptariot yang dimaksud sebenarnya telah terpasang untuk melindungi pusat logistik di kota Rzeszow di Polandia.
Pusat logistik ini digunakan oleh pendukung Barat Ukraina untuk memasok bantuan militer kepada Kiev.
Sebelumnya, Kepala Biro Keamanan Nasional Polandia, Jacek Siewiera, juga mempertimbangkan masalah ini.
Sistem Patriot Amerika yang ditempatkan di Polandia “pastinya” tidak boleh dikirim ke Ukraina, katanya kepada Radio Zet.
Baca juga: AS Umumkan Sanksi Baru Jelang KTT G7, 300 Entitas Rusia Jadi Korban
Pejabat itu menunjuk pada “pentingnya” negaranya baik untuk pasokan bantuan militer Ukraina maupun pertahanan NATO.
Siewiera juga mengatakan dia meminta pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengenai masalah ini.
Setiap baterai Patriot terdiri dari pembangkit listrik, radar dan stasiun kendali, peluncur rudal yang dipasang di truk, dan kendaraan pendukung, dan menelan biaya sekitar 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16.200 triliun.
Kiev telah lama berupaya memperoleh lebih banyak sistem pertahanan udara dari negara-negara Barat yang mendukungnya untuk mencapai kesetaraan dengan Rusia.
Saat ini Ukraina terus dibombardir dengan rudal, rudal balistik dan drone yang Ukraina kurang mampu mengantisipasinya karena keterbatasan sistem pertahanan udara.