News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pendahulu Netanyahu Kritik Israel: Perang di Gaza Tidak Berhasil, Pemerintah Harus Diganti

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel (IDF) mengevakuasi rekan mereka yang terluka parah dalam pertempuran di Jalur Gaza. Di lingkungan Zaytoun, pasukan IDF dilaporkan menghadapi perlawanan sengit faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di mana Brigade Al Qassam, Brigade Al QUds, dan Brigade Martir Al-Aqsa menyatukan serangan mereka terhadap pasukan IDF - Pendahulu Netanyahu, Ehud Barak, menilai rezim Netanyahu gagal dalam perang di Gaza. Paling gagal sepanjang sejarah, katanya.

TRIBUNNEWS.com - Pendahulu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Ehud Barak, mengkritik keras negaranya terkait perang di Gaza.

Ia mengatakan perang Israel di Gaza adalah "perang yang paling tidak berhasil sepanjang sejarah negara kami" dan harus dihentikan.

Dalam sebuah artikel untuk surat kabar Israel, Haaretz, Barak menulis Israel saat ini berada dalam kondisi "krisis paling serius dan berbahaya dalam sejarah negara ini."

Menurut politisi Israel itu, Israel tidak bisa "menanggung kesalahan lagi."

"Kita perlu segera mengganti pemerintahan yang gagal ini dengan menetapkan tanggal Pemilu yang disepakati, atau sebagai alternatif, kita bisa mengadakan mosi tidak percaya," kata Barak di artikelnya.

"Kami (pasukan Israel) masih akan berada di Gaza tanpa kemenangan yang jelas. Sementara, kami juga berperang habis-habisan melawan Hizbullah di utara, intifada ketiga di Tepi Barat, konflik dengan Houthi di Yaman, dan milisi Irak di Dataran Tinggi Golan, serta tentu saja konflik dengan Iran, yang telah menyerang April lalu," urai Barak panjang lebar.

Lebih lanjut, Barak juga menyinggung keberadaan Israel secara internasional.

Menurutnya, Israel saat ini tengah dikucilkan sekutu-sekutunya.

"Hal ini terbukti dengan adanya perselisihan dengan Amerika Serikat, satu-satunya negara yang memberi kami senjata dan dukungan diplomatik yang efektif," ungkapnya.

Ia juga menyinggung pernyataan gugatan sejumlah negara pendukung Palestina di Den Haag.

Barak menganggap dukungan terhadpa Palestina "bisa menciptakan bahaya yang jelas dan nyata bagi negara tersebut."

Baca juga: Ribuan Tahanan Palestina Jadi Sasaran Tak Manusiawi Tentara Israel, Disuntik Zat Tidak Diketahui

Barak: Kemenangan Mutlak adalah Omong Kosong

Barak juga berkomentar soal slogan Israel "kemenangan mutlak" terkait serangan mereka di Gaza.

Ia menilainya sebagai slogan omong kosong.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini