Video tersebut juga mencakup gambaran Krayot, pinggiran kota Israel di utara Haifa yang diduduki, yang mencakup enam kota yang diduduki dengan populasi 260.000 pemukim Israel.
Hizbullah menerbitkan gambaran lengkap konglomerasi perkotaan dalam definisi tinggi di sana, dengan tur real-time yang merinci distrik dan lingkungan Krayot, termasuk kediaman pejabat Israel dan kompleks komersial.
Adegan tersebut juga memfilmkan Jalan Yitzhak Ben-Tzvi, Alun-alun Karti, kompleks Savyonei Yam, dan menara Abraham Gardens.
Kawasan Pelabuhan Haifa
Selain itu, pesawat tak berawak Hizbullah mencapai pelabuhan Haifa yang diduduki – yang terbesar di wilayah pendudukan – dan merekam kawasan Teluk pelabuhan Haifa, kawasan ekonomi dan perdagangan yang sangat berharga yang menampung instalasi militer besar-besaran, infrastruktur industri, dan kawasan komersial. .
Area tersebut mencakup pangkalan militer Haifa, yang merupakan pangkalan angkatan laut utama bagi pasukan pendudukan Israel yang bertanggung jawab atas front angkatan laut utara, serta platform dan penyimpanan Iron Dome, fasilitas petrokimia, silo minyak, pembangkit listrik Haifa, dan Bandara Haifa.
Kawasan Pelabuhan Haifa meliputi hanggar perawatan kapal, gedung Unit 3800 di Pangkalan Angkatan Laut Haifa, gudang utama dan bagian perbekalan di galangan kapal Pangkalan Haifa, gedung Unit Yaltam, gedung unit kapal selam, dermaga, dan tambatan kapal selam, serta gedung komando unit kapal selam Sheyetet 7.
Selain itu, video Hizbullah juga merekam dermaga Karmiel dan Mizrahi, serta kapal kontainer dan operasi pelabuhan.
Video juga menunjukkan ragam kapal perang Israel yang terdiri dari kapal militer, termasuk kapal pendukung logistik Bat Yam, kapal Sa'ar 4.5, 5, dan 6, serta kapal patroli cepat kelas Dvora.
Lusinan Target “Sangat Vital”
Pengamat militer, Mayor Jenderal Wasif Arikat menggambarkan apa yang diungkapkan Hizbullah dalam video terbaru sebagai “kumpulan target yang paling berharga.”
Dia mengatakan kepada Al Mayadeen bahwa pesan di balik video yang di-publish Hizbullah ini sangat jelas.
Dia menambahkan bahwa apa yang terjadi sekarang bukanlah perang lapangan namun perang mental yang membuktikan bahwa tentara pendudukan Israel, yang pernah digambarkan sebagai “tentara tak terkalahkan”, telah dikalahkan dan mengalami kemunduran.
Pakar lain soal militer, Brigadir Jenderal Mohammad Abbas mengatakan bahwa drone Hizbullah melampaui semua sistem pertahanan udara dan kembali tanpa terdeteksi oleh sistem Israel.
Kepada Al Mayadeen dia menjelaskan kalau video tersebut mengungkap lusinan target "sangat vital", yang menunjukkan bahwa milisi perlawanan di Lebanon memiliki kemampuan yang sangat maju.
Lebih lanjut Brigjen Abbas menjelaskan bahwa nama “Hoopoe” yang merupakan sejenis burung mencerminkan jarak jauh yang ditempuh drone Hizbullah di tanah Palestina yang diduduki sebelum kembali dengan pemandangan yang begitu berharga.
Media Israel menggambarkan apa yang didokumentasikan oleh drone Hizbullah sebagai hal yang "mengganggu" dan "sangat berbahaya".
(oln/khbrn/almydn/*)