China telah berselisih dengan banyak negara lain di Asia-Pasifik selama bertahun-tahun karena klaim maritimnya yang luas, termasuk hampir seluruh Laut Cina Selatan, jalur perairan strategis dan kaya sumber daya yang menjadi titik sepuluh garis putus-putus Beijing.
Beijing berada di tengah-tengah ekspansi militer besar-besaran dan semakin tegas dalam mewujudkan klaim tersebut, dengan konfrontasi yang lebih sering terjadi, terutama dengan Filipina tetapi juga dengan Vietnam, Taiwan, Malaysia, dan Brunei.
Pengadilan PBB pada tahun 2016 memutuskan untuk membatalkan klaim Beijing di Laut Cina Selatan, namun Tiongkok tidak berpartisipasi dalam proses tersebut dan menolak keputusan tersebut.
Selain tabrakan kapal terbaru kemarin, ada beberapa insiden lain dalam enam bulan terakhir antara kapal China dan Filipina.
Pada bulan April, kapal penjaga pantai Tiongkok menembakkan meriam air ke dua kapal patroli Filipina di dekat Scarborough Shoal, wilayah sengketa lainnya yang menyebabkan ketegangan terus-menerus berkobar.
Para pejabat Filipina mengatakan meriam air dapat merusak mesin kapal mereka, atau bahkan membalikkan kapal yang lebih kecil.
China menyebut langkah tersebut sebagai “tindakan yang perlu”, dan menuduh Filipina melanggar kedaulatan China.
China juga memasang kembali penghalang terapung di pintu masuk laguna pemancingan yang luas di perairan dangkal tersebut.
Juga pada bulan itu, sebuah kapal penjaga pantai China memblokir kapal patroli Filipina di dekat Second Thomas Shoal sehingga menyebabkan hampir tabrakan.
Sebelum kejadian tersebut, sebuah kapal angkatan laut China telah membayangi dua kapal patroli Filipina ketika mereka berlayar di dekat Subi, salah satu dari tujuh terumbu karang tandus di Kepulauan Spratly yang telah diubah China dalam satu dekade terakhir menjadi pos militer pulau yang dilindungi rudal.
Subi juga diklaim oleh Vietnam dan Taiwan.
Insiden sering terjadi selama misi pasokan Filipina ke garnisun pasukan Filipina di kapal angkatan laut yang dilarang terbang, Sierra Madre, yang bertujuan untuk menegaskan klaim Manila atas terumbu karang tersebut.
Area 200 Km dari Filipina
Beting ini terletak sekitar 200 km dari pulau Palawan di Filipina barat dan lebih dari 1.000 km dari daratan besar terdekat China, Pulau Hainan.