Mereka meminta pemilu segera digelar di negaranya. Di samping itu, pengunjuk rasa mendesak perang di Gaza diakhiri.
Euro News melaporkan ada sembilan pengunjuk rasa yang ditangkap oleh polisi.
Banyak pengunjuk rasa yang marah karena pemerintah Israel masih gagal membebaskan semua sandera yang ditahan Hamas.
Mereka menuding Netanyahu lebih mengutamakan kepentingan politiknya di atas segalanya.
Selain itu, mereka menyebut pemerintah Israel telah kehilangan kendali atas perang berkepanjangan di Gaza dan meminta perang itu disudahi.
Di sisi lain, Netanyahu membantah semua tudingan itu dan mengklaim kepentingan negara ada di dalam benaknya.
Netanyahu bubarkan kabinet perang
Baca juga: Israel Pecah Suara, Pejabat Militer Stop Serangan Gaza PM Netanyahu Bersikeras Lanjutkan Perang
Netanyahu mengatakan kabinet perang Israel telah resmi dibubarkan, Minggu malam, (16/6/2024).
Adapun kabinet perang adalah forum kecil yang dibentuk tanggal 11 Oktober 2023 dan bertujuan untuk mengurus kampanye militer Israel melawan Hamas dan Hizbullah.
Times of Israel mengabarkan pembentukan kabinet itu adalah permintaan dari Ketua Partai Persatuan Nasional Benny Gantz sebagai syarat bergabung dalam koalisi pemerintahkan.
Namun, Gantz pada pekan lalu telah resmi mundur dari pemerintahan Israel.
Tak hanya Gantz, Gadi Eisenkot yang menjadi anggota dewan dari Partai Persatuan Nasional juga mundur.
Gantz dan Eisenkot mengklaim Netanyahu telah gagal membuat strategi dalam perang di Gaza.
Sementara itu, kantor Perdana Menteri Israel mengklaim kabinet perang tak lagi relevan.
Netanyahu dan Menteri Pertahnaan Yoav Gallant akan menggelar forum konsultasi kecil dengan beberapa pejabat terkait untuk membuat keputusan penting dalam perang di Gaza.