Tingkat kerusakan dan kawah yang terlihat pada citra satelit menunjukkan bahwa sekitar sembilan bom GBU-31 seberat 2.000 pon (907 Kg) digunakan.
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Penggunaan bom berat yang berulang kali dilakukan Israel di Jalur Gaza yang berpenduduk padat menunjukkan pelanggaran berulang terhadap hukum perang.
Demikian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Rabu (19/6/2024) menyoroti enam serangan Israel di Gaza yang menewaskan sedikitnya 218 orang.
Dalam sebuah laporan terbaru, yang langsung dikecam oleh Israel karena dianggap sangat bias, kantor hak asasi manusia PBB memberikan rincian mengenai enam serangan tersebut, yang menurut mereka merupakan simbol dari pola yang memprihatinkan.
Aksi tersebut melibatkan dugaan penggunaan bom seberat 2.000 pon (907 Kg) pada bangunan tempat tinggal, sekolah, kamp pengungsi dan pasar.
Kantor hak asasi manusia, yang dikenal dengan akronim OHCHR, mengatakan pihaknya telah memverifikasi 218 kematian dalam serangan tersebut, yang dilakukan pada bulan-bulan awal agresi Israel 7 Oktober 2023 di Gaza namun jumlah korban bisa lebih banyak.
“Persyaratan untuk memilih cara dan metode peperangan yang menghindari atau setidaknya meminimalkan kerugian sipil tampaknya telah terus-menerus dilanggar dalam kampanye pemboman Israel,” kata ketua hak asasi manusia PBB Volker Turk dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Ini Bukti Hizbullah Lebih Tangguh dari Hamas, Israel Bisa Kalah Perang Lawan Hizbullah
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa serangkaian serangan Israel, yang dicontohkan oleh enam serangan yang dilakukan antara 9 Oktober dan 2 Desember, menunjukkan bahwa militer Israel telah “berulang kali melanggar prinsip-prinsip dasar hukum perang”, kata pernyataan itu.
Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah menewaskan sedikitnya 37.372 orang di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.
Dampak Bom 907 Kg
Diantara serangan-serangan menggunakan bom besar yang tercantum dalam laporan hari Rabu adalah serangan terhadap lingkungan Ash Shujaiyeh, di Kota Gaza pada 2 Desember tahun lalu.
Bencana ini menyebabkan kerusakan pada rentang diagonal sekitar 130 meter, menghancurkan 15 bangunan dan merusak sedikitnya 14 bangunan lainnya.
Tingkat kerusakan dan kawah yang terlihat pada citra satelit menunjukkan bahwa sekitar sembilan bom GBU-31 seberat 2.000 pon (907 Kg) digunakan.
Seraya menambahkan bahwa pihak PBB telah menerima informasi bahwa sedikitnya 60 orang tewas.