News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kapal MV Tutor Meledak Hebat di Laut Merah, Houthi Rupanya Pakai Senjata Baru Misterius

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan hebat dari kapal kargo MV Tutor di Laut Merah akibat serangan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi Houthi. YAF mengklaim menggunakan rudal baru yang belum pernah dipakai sebelumnya dalam serangan tersebut.

Kapal MV Tutor Meledak Hebat di Laut Merah, Houthi Rupanya Pakai Senjata Baru Misterius

TRIBUNNEWS.COM - Angkatan bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi gerakan Houthi, Rabu (19/6/2024) mengumumkan bahwa mereka telah menggunakan “senjata baru” untuk menargetkan dan menenggelamkan kapal kargo MV Tutor di Laut Merah pekan lalu.

Pengumuman yang dibuat oleh angkatan laut Yaman ini disiarkan di saluran TV Al-Masirah.

Rekaman serangan fatal tersebut telah beredar di media sosial.

Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa “beberapa senjata angkatan laut digunakan untuk menargetkan dan menenggelamkan Tutor, termasuk beberapa yang digunakan untuk pertama kalinya,”.

Meski begitu, tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan terkait senjata terbaru yang mereka miliki.

Pada hari Selasa, Angkatan Laut Inggris mengkonfirmasi bahwa MV Tutor, milik perusahaan milik Yunani, telah tenggelam setelah serangan pesawat tak berawak oleh Houthi pada 12 Juni.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, juga mengatakan pada hari Senin bahwa serangan itu menewaskan “seorang anggota kru yang berasal dari Filipina.”

Kelompok Houthi mengklaim kapal tersebut menjadi sasaran karena melanggar larangan mereka memasuki pelabuhan Haifa yang diduduki dan karena mematikan Sistem Identifikasi Otomatis saat transit di Laut Merah.

Pihak berwenang Sanaa telah memperingatkan perusahaan-perusahaan maritim untuk memperhatikan pembatasan mereka, dan menekankan bahwa perusahaan-perusahaan ini “bertanggung jawab penuh atas keselamatan kapal dan awak mereka.”

Dalam beberapa bulan terakhir, angkatan bersenjata Yaman telah menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone, sebagai solidaritas terhadap Gaza di tengah genosida yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh militer Israel yang didukung AS.

Selain itu, Houthi menyatakan semua kapal AS dan Inggris sebagai sasaran militer sebagai respons terhadap serangan udara AS dan Inggris di Yaman.

Sebuah laporan oleh Wall Street Journal, yang mengutip pejabat Barat dan Yaman, merinci bagaimana Sanaa mempertahankan kemampuan militernya.

Kelompok Houthi dilaporkan telah mengembangkan rute baru melalui Djibouti untuk mentransfer senjata dari Iran, melewati metode tradisional.

Selain itu, Lebanon telah menjadi pusat pembelian suku cadang drone buatan Tiongkok.

Ledakan hebat dari kapal kargo MV Tutor di Laut Merah akibat serangan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) yang terafiliasi Houthi. YAF mengklaim menggunakan rudal baru yang belum pernah dipakai sebelumnya dalam serangan tersebut.

Didihkan Front Laut Lawan Israel-AS Cs

Pemerintah Yaman yang berpusat di Sanaa dan terafiliasi gerakan Ansarallah Houthi memang ikut terjun memanaskan front di laut saat genosida Israel di Gaza berlanjut.

Pada Kamis (13/6/2024), Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) menyerang 3 kapal sekaligus di Laut Merah dan Laut Arab sebagai bagian dari operasi untuk mendukung Gaza.

Baca juga: Houthi Bikin Rudal Berdaya Jelajah 3 Ribu Km: Semua Pangkalan AS di Timur Tengah Dalam Jangkauan

"Serangan ini juga dinyatakan sebagai pembalasan atas agresi AS-Inggris di Yaman," kata juru bicara Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Kamis, saat serangan sedang berlangsung.

Genosida Israel di Jalur Gaza kini telah melampaui 250 hari berturut-turut.

Serangan pertama dilakukan oleh pasukan rudal YAF terhadap kapal kargo Verbena di Laut Arab, kata Saree.

Dia mengklaim,kapal tersebut terkena serangan, yang menyebabkan kebakaran di kapal tersebut.

Komando Pusat AS CENTCOM mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kalau Verbena terkena dua rudal, yang menyebabkan kebakaran di kapal.

Dalam operasi kedua dan ketiga, kapal SeaGuardian dan Athina diserang di Laut Merah oleh rudal balistik dan drone Yaman, dan langsung terkena serangan, tambah juru bicara YAF tersebut.

Saree menekankan kalau operasi tersebut dilakukan setelah perusahaan pemilik kapal melanggar larangan YAF untuk masuk ke pelabuhan Israel di wilayah Palestina yang diduduki.

Baca juga: Operasi Gabungan Houthi dan Milisi Irak Sasar Tiga Kapal Bawa Senjata ke Pelabuhan Haifa Israel 

TENGGELAM - Kondisi Kapal Kargo Rubymar asal Inggris yang sudah tenggelam separo badan karena terkena rudal balistik Houthi di Teluk Aden. (tangkap layar twitter)

Sehari Sebelumnya Serang Kapal TUTOR

Gelombang serangan dari YAF ini terjadi hanya satu hari setelah angkatan bersenjata Yaman mengumumkan serangan pertama mereka yang berhasil terhadap kapal yang menggunakan drone laut.

Dalam sebuah pernyataan, Saree mengatakan bahwa YAF menargetkan kapal TUTOR di Laut Merah menggunakan beberapa rudal balistik, selain drone laut dan udara, yang menyebabkan kerusakan parah pada kapal tersebut, sehingga berisiko tenggelam.

Sesaat sebelum pengumuman tersebut, perusahaan keamanan maritim dan sumber pelayaran mengatakan bahwa sebuah kapal kargo milik Yunani ditabrak oleh sebuah kapal kecil di lepas pantai pelabuhan Hodeidah di Laut Merah Yaman.

Baca juga: Drone Milisi Irak Hantam Pangkalan Angkatan Laut Israel di Eilat, Korvet Kelas 6 Saar Melempem

Kapal dinyatakan tidak berada di bawah komando awak kapal setelah mengalami kerusakan di ruang mesinnya.

Pada hari Rabu, Amerika Serikat dan Inggris melancarkan agresi bersama di Yaman, menargetkan fasilitas pemerintah di distrik al-Gabin dan Stasiun Radio di provinsi Ramyah.

Serangan ini mengakibatkan lima warga sipil terluka, termasuk satu orang yang terluka parah, lapor koresponden Al Mayadeen di Sanaa.

Kerusakan material yang parah juga terjadi di bangunan-bangunan yang menjadi sasaran.

Angkatan bersenjata Yaman (YAF) meluncurkan drone peledak ke wilayah pendudukan Israel dari situs peluncuran yang dirahasiakan. Tampak bendera Yaman dan Palestina di lokasi peluncuran drone pada Oktober 2023 silam tersebut.

Serangan Gabungan Bareng Milisi Irak

Milisi Houthi Yaman bahu-membahu dengan pasukan Perlawanan Islam di Irak dalam operasi gabungan membombardir sejumlah aset-aset penting milik militer Israel yang ada di kota Ashdod dan Pelabuhan Haifa.

berjanji akan meningkatkan kolaborasi untuk melawan serangan militer Israel.

“Houthi Yaman melakukan operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak yang menargetkan lokasi penting termasuk kapal dagang sekutu Israel di Ashdod dan Haifa,” tegas juru bicara Houthi.

Milisi Houthi dan Perlawanan Islam Irak mengerahkan drone angkatan laut, drone udara, hingga rudal balistik anti-kapal untuk menyerang Ashdod dan kota pelabuhan Haifa.

Sebuah kapal Tutor milik Biro Perdagangan Maritim Inggris, yang dijalankan Angkatan Laut Kerajaan Inggris hancur saat berlayar sekitar 68 mil laut barat daya di kota pelabuhan Hodeida.

“Kapal yang dijalankan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris, diserang rudal dan ditabrak di bagian buritan oleh sebuah kapal kecil ketika berada 68 mil laut barat daya Hodeida,” jelas Perusahaan keamanan maritim Ambrey.

Houthi Kuasai Pangkalan AS di Timur Tengah

Serangan seperti ini bukan kali pertama yang ditembakan Houthi, sejak November lalu tepatnya setelah Israel melakukan operasi militer ke Palestina, Houthi milisi sayap kanan Iran mulai aktif membombardir rudal ke kapal – kapal yang terafiliasi dengan Israel di Laut Merah.

Pejabat Houthi menegaskan blokade dan penyerangan yang mereka lakukan adalah bentuk protes atas agresi Israel di Gaza, Palestina yang telah menewaskan lebih dari 36.000 jiwa.

Houthi menyebut angkah ini sebagai kampanye solidaritas untuk Palestina dan menentang perang Israel di Gaza.

Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel langsung bekerja mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza. Roket-roket ini ikendalikan oleh gerakan Hamas Palestina dan menghajar kota Ashdod di Israel selatan, pada 11 Mei 2021. (dok. AFP)

Untuk menggertak Israel dan para sekutunya, kelompok Houthi di Yaman memperingatkan bahwa seluruh pangkalan Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah sekarang berada dalam jangkauan rudal mereka.

Pernyataan tersebut dilontarkan Mayor Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi, komandan Brigade Al-Wahbi yang berafiliasi dengan Houthi usai Rudal 'Palestina' besutan Angkatan Bersenjata Houthi melancarkan serangan tidak terduga terhadap kapal induk USS Dwight D Eisenhower milik AS.

Baca juga: 40 Rudal Lebanon Meluncur ke Galilea, Roket Pencegat Israel Sibuk di Golan, Sirene Meraung di Haifa

“Seluruh pangkalan Amerika di kawasan ini dan armada Angkatan Laut mereka kini, atas karunia Tuhan, berada dalam jangkauan rudal kami," kata Jenderal Bakil Saleh Al-Wahbi.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun tembakan ini menunjukan bahwa Yaman sedang mengalami kemajuan pesat dalam manufaktur militer yang mematikan.

Dari rekaman peluncuran rudal Palestina yang dirilis oleh kelompok Houthi, menunjukkan rudal itu dapat terbang dengan kecepatan lebih tinggi dari Mach 5.

Baca juga: Dihantam Ombak, Separuh Dermaga Apung AS di Gaza Hanyut ke Pantai Ashdod: Hamas-Fatah Tak Merestui

Hingga saat ini para ahli rudal tidak dapat mengidentifikasi dengan pasti versi apa yang digunakan oleh rudal Palestina buatan Houthi.

Namun mereka mengklaim rudal Palestina adalah bagian dari rudal propelan padat canggih dan dipandu secara presisi (Guard) yang dapat menembus sistem pertahanan udara milik musuh.

(oln/memo/khbrn/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini