Dua Lipa Mengatakan Berbicara Tentang Gaza adalah Demi Kebaikan yang Lebih Besar
TRIBUNNEWS.COM- Bintang pop dunia, Dua Lipa menyatakan dia siap menghadapi reaksi balik atas pernyataan politiknya, menyusul deskripsinya baru-baru ini mengenai tindakan militer di Gaza sebagai "genosida Israel."
Dalam sebuah wawancara dengan Radio Times, Lipa menekankan bahwa dia dengan hati-hati mempertimbangkan pernyataannya tetapi merasa terdorong untuk bersuara jika hal itu bermanfaat bagi "kebaikan yang lebih besar".
Lipa memiliki 88 juta pengikut Instagram, yang baru-baru ini ia bagikan dengan gambar dari grup Artists4Ceasefire yang menyatakan,
"Membakar anak-anak hidup-hidup tidak pernah bisa dibenarkan. Seluruh dunia sedang melakukan mobilisasi untuk menghentikan genosida Israel. Tolong tunjukkan solidaritas Anda dengan Gaza."
Lipa menjelaskan kepada Radio Times, "Ketika saya berbicara tentang hal-hal yang bersifat politis, saya memeriksa ulang diri saya sebanyak tiga kali untuk menjadi: 'Oke, ini tentang sesuatu yang jauh lebih besar dari saya, dan itu perlu – dan itulah satu-satunya alasan Saya mempostingnya.' Itulah satu-satunya hiburanku dalam melakukan hal itu."
Mengakui reaksi buruk yang tidak bisa dihindari, Lipa mengatakan dia mempertimbangkan potensi kritik terhadap pentingnya masalah ini.
“Itu akan selalu mendapat reaksi keras dan pendapat orang lain, jadi ini adalah keputusan besar. Saya menyeimbangkannya, karena pada akhirnya saya merasa ini demi kebaikan yang lebih besar, jadi saya bersedia [menerima pukulan itu],” kata dia.
Lipa, yang lahir di London dari orang tua Kosovo-Albania, berpendapat bahwa warisan leluhurnya memengaruhi keterlibatan politiknya.
“[Berbicara] adalah sebuah kecenderungan alami bagi saya, mengingat latar belakang dan warisan saya, dan bahwa keberadaan saya agak bersifat politis – ini bukanlah sesuatu yang luar biasa bagi saya untuk merasa dekat dengannya,” jelasnya.
Sumber: Roya News