TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) ragukan kekuatan Iron Dome Israel, disebut bisa kewalahan jika perang habis-habisan dengan Hizbullah.
Dilaporkan Hizbullah memiliki pasokan rudal hingga ribuan.
Hizbullah pun diyakini AS dapat menembakkan 3.000 rudal setiap hari.
Adanya hal tersebut para pejabat AS memperingatkan soal kekhawatiran meningkat bahwa konflik Israel vs Hizbullah akan meningkat.
Pejabat AS tersebut mengatakan baterai anti-rudal Iron Dome Israel berisiko kewalahan jika perang habis-habisan dengan Hizbullah.
“Kami menilai setidaknya beberapa baterai Iron Dome akan kewalahan," kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden.
Penilaian yang disampaikan oleh para pejabat AS pada akhir pekan lalu, juga menggemakan analisis baru-baru ini oleh para ahli di Israel dan AS, muncul di tengah kekhawatiran bahwa perang dengan Hizbullah bisa menjadi upaya yang jauh lebih berbahaya dibandingkan perang Lebanon kedua yang menghancurkan pada tahun 2006.
AS dan Prancis memimpin upaya diplomatik untuk mencegah konflik yang lebih luas antara Israel dan Hizbullah, mengutip The Guardian.
Diketahui saat ini di tengah meningkatnya baku tembak Israel Vs Hizbullah melintasi perbatasan dapat menyebabkan perang skala penuh.
Hizbullah Ancam Perangi Israel Tanpa Aturan
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah mengeluarkan peringatan keras kepada Israel, mengancam perang tanpa pengekangan dan tanpa aturan hingga tanpa batasan jika terjadi serangan besar-besaran Israel terhadap Lebanon.
Baca juga: Netanyahu: Serangan Israel di Rafah akan Berakhir, IDF Pindah ke Utara Lawan Hizbullah
Nasrallah menyebut Israel seharusnya takut terhadap ancaman tersebut.
Hassan Nasrallah mengatakan invasi ke Israel utara kemungkinan akan terjadi jika konflik besar (akibat Israel) terjadi di Lebanon.
Pernyataan Nasrallah pada Rabu (19/6/2024) datang di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel.
Di sisi lain, para pejabat Israel juga menegaskan bahwa siap untuk perang habis-habisan melawan Hizbullah.
Adanya hal tersebut diakui Nasrallah, Hizbullah tak takut.
“Semua yang dikatakan musuh dan ancaman serta peringatan yang disampaikan oleh para mediator, tentang perang di Lebanon tidak membuat kami takut,” kata Nasrallah dalam pidatonya melalui rekaman video, mengutip Al Jazeera.
Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada Selasa (18/6/2024) mengangkat prospek konflik besar dengan kelompok Lebanon setelah Hizbullah merilis rekaman drone pengintai yang menunjukkan infrastruktur utama dan situs militer di Israel utara.
“Kami sangat dekat dengan momen pengambilan keputusan untuk mengubah peraturan terhadap Hizbullah dan Lebanon. Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak parah,” tulis Katz dalam postingan media sosialnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)