News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kemampuan Roket Hizbullah Disebut Tak Main-main, hingga Dapat Tembakkan 3.000 Rudal Sehari ke Israel

Penulis: garudea prabawati
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan roket Hizbullah mengenai situs al-Ramtha di perbukitan Kfar Chouba Lebanon yang diduduki beberapa waktu lalu. Pada Minggu (23/6/2024), Hizbullah kembali menyerang al-Ramtha dan empat situs Israel lainnya. Beberapa penelitian mengungkap kekuatan Hizbullah beserta senjatanya tak bisa diremehkan. Hizbullah dapat tembakkan 3.000 rudal dalam sehari.

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa penelitian mengungkap bahwa kekuatan Hizbullah tidak dapat diremehkan, termasuk kepemilikan senjata.

Sebuah proyek penelitian yang dilakukan oleh Institut Kontra-Terorisme Universitas Reichman di Israel, menyimpulkan bahwa Hizbullah dapat menembakkan hingga 3.000 rudal sehari.

Proyek penelitian Institut Kontra-Terorisme Universitas Reichman di Israel itu dilakukan selama tiga tahun, dan diselesaikan tidak lama sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Soal 3.000 rudal sehari, jumlah itu dapat dipertahankan hingga tiga minggu, tujuan utamanya adalah untuk memaksa runtuhnya pertahanan udara Israel, yakni Iron Dome.

“Hal ini juga terjadi sehubungan dengan keyakinan masyarakat bahwa ancaman pembalasan Israel atau serangan besar-besaran Israel terhadap aset-aset penting Lebanon akan memaksa Hizbullah untuk melakukan gencatan senjata atau secara signifikan mengganggu kemampuan mereka untuk terus menyerang wilayah Israel," kata laporan tersebut.

Sementara menurut makalah pengarahan Pusat Studi Strategis dan Internasional, sebuah lembaga di Amerika Serikat (AS), menilai kemampuan roket Hizbullah tak main-main, mengutip The Guardian, Senin (24/6/2024).

Bahwa menangkap dan menghancurkan kemampuan roket dan rudal Hizbullah akan memerlukan upaya serangan pengintaian yang sangat besar, sebut laporan tersebut.

“Persenjataan roket dan rudal Hizbullah juga mencakup rudal jarak jauh,” tambah laporan tersebut.

Hal ini juga kemungkinan besar digunakan terutama dalam kapasitas koersif, di mana Hizbullah melakukan serangan jarak jauh terhadap pusat-pusat populasi Israel untuk melemahkan dukungan Israel terhadap perang.

Tantangan paling serius, menurut para ahli, kemungkinan besar adalah banyaknya rudal yang ditembakkan dalam gelombang yang sengaja dirancang untuk melumpuhkan sistem pertahanan udara Israel.

“Akan menjadi tugas yang berat bagi pertahanan udara Israel untuk menghadapi persenjataan roket yang tersebar luas yang datang dari utara (Lebanon),” kata Seth G Jones, seorang analis di lembaga think tank di Washington, pekan lalu.

Baca juga: AS Ragukan Kekuatan Iron Dome Israel: Bisa Kewalahan Perang Habis-habisan dengan Hizbullah

Ancaman Hizbullah pada Israel

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah telah mengeluarkan peringatan keras kepada Israel, mengancam perang tanpa pengekangan dan tanpa aturan hingga tanpa batasan jika terjadi serangan besar-besaran Israel terhadap Lebanon.

Pemimpin Hizbullah Nasrallah menyebut Israel seharusnya takut terhadap ancaman tersebut.

Hassan Nasrallah mengatakan invasi ke Israel utara kemungkinan akan terjadi jika konflik besar (akibat Israel) terjadi di Lebanon.

Pernyataan Nasrallah pada Rabu (19/6/2024) datang di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel.

Di sisi lain para pejabat Israel juga menegaskan bahwa siap untuk perang habis-habisan melawan Hizbullah.

Adanya hal tersebut diakui Nasrallah, Hizbullah tak takut.

“Semua yang dikatakan musuh dan ancaman serta peringatan yang disampaikan oleh para mediator, tentang perang di Lebanon tidak membuat kami takut,” kata Nasrallah dalam pidatonya melalui rekaman video, mengutip Al Jazeera.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz pada Selasa (18/6/2024) mengangkat prospek konflik besar dengan kelompok Lebanon setelah Hizbullah merilis rekaman drone pengintai yang menunjukkan infrastruktur utama dan situs militer di Israel utara.

“Kami sangat dekat dengan momen pengambilan keputusan untuk mengubah peraturan terhadap Hizbullah dan Lebanon. Dalam perang habis-habisan, Hizbullah akan hancur dan Lebanon akan terkena dampak parah,” tulis Katz dalam postingan media sosialnya.

Hizbullah Punya Senjata Baru

Nasrallah menggarisbawahi kemampuan militer Hizbullah, dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut telah memperoleh senjata baru dan memiliki banyak drone yang diproduksi secara lokal.

“Musuh tahu betul bahwa kami telah mempersiapkan diri menghadapi hari-hari tersulit,” katanya.

“Musuh mengetahui dengan baik apa yang menantinya, dan itulah mengapa mereka berhasil dicegah sejauh ini. Dan mereka tahu bahwa tidak akan ada tempat di negara ini yang akan terhindar dari roket dan drone kita. Dan ini bukanlah pemboman yang sembarangan: setiap roket akan menjadi sasarannya.”

Nasrallah juga menyarankan agar Hizbullah mengirimkan pasukan darat ke wilayah Israel.

Organisasi Lebanon yang bersekutu dengan Iran mulai menyerang pangkalan militer di Israel utara sehari setelah pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober dalam apa yang disebutnya sebagai front dukungan untuk mendukung kelompok bersenjata Palestina.

Nasrallah menekankan bahwa front Lebanon membuat perbedaan dalam konfrontasi yang lebih luas melawan Israel dan menarik sumber daya militer Israel dari Gaza.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini