Bom Fosfor Putih Digunakan Israel Serang Lebanon, Pesawat Israel Bakar Kota di Lebanon Selatan
TRIBUNNEWS.COM- Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang sebuah kota di Lebanon selatan dengan bom fosfor putih, menurut media Lebanon pada hari Rabu, Anadolu Agency melaporkan.
Serangan itu menargetkan Mtolleh di kota perbatasan Khiyam, lapor Kantor Berita Nasional yang dikelola pemerintah .
Berdasarkan hukum humaniter internasional, penggunaan fosfor putih yang meledak di udara merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak pandang bulu di wilayah berpenduduk.
Tiga rumah juga hancur akibat serangan udara Israel di Peternakan Shebaa yang diduduki di Lebanon selatan, menurut seorang reporter Anadolu .
Penembakan artileri Israel juga dilaporkan di Wazzani, Wadi Hamoul dan Dhayra di Lebanon selatan.
Ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas batas antara kelompok Lebanon, Hizbullah, dan pasukan Israel ketika Tel Aviv terus melancarkan serangan mematikannya di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 37.700 orang sejak Oktober setelah serangan Hamas.
Penggunaan Fosfor Putih oleh Israel Membahayakan Warga Sipil, Laporan HRW
Human Rights Watch telah mengonfirmasi penggunaan fosfor putih secara ekstensif oleh Israel di Lebanon selatan sejak Oktober 2023, yang menimbulkan risiko signifikan bagi warga sipil dan menyebabkan pengungsian secara luas.
HRW memverifikasi bahwa pasukan Israel mengerahkan amunisi fosfor putih di setidaknya 17 kota, termasuk lima kota dimana amunisi ledakan udara digunakan secara tidak sah di wilayah berpenduduk.
Fosfor putih, yang digunakan dalam peluru artileri, bom, dan roket, terbakar jika terkena oksigen, menyebabkan luka bakar parah dan kerusakan pernapasan. Penggunaannya di daerah berpenduduk dianggap tidak pandang bulu berdasarkan hukum humaniter internasional.
“Penggunaan amunisi fosfor putih yang diledakkan oleh Israel di wilayah berpenduduk tanpa pandang bulu merugikan warga sipil dan menyebabkan banyak orang meninggalkan rumah mereka,” kata Ramzi Kaiss, peneliti HRW Lebanon.
HRW menyerukan Israel untuk berhenti menggunakan amunisi ini di daerah berpenduduk dan mendesak Lebanon untuk melakukan penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional atas potensi kejahatan perang sejak Oktober 2023.
Investigasi HRW mencakup wawancara dengan delapan warga dari Lebanon selatan dan analisis terhadap 47 foto dan video yang menunjukkan amunisi fosfor putih mendarat di bangunan tempat tinggal di Kafr Kila, Mays al-Jabal, Boustane, Markaba, dan Aita al-Chaab.
Walikota Boustane melaporkan bahwa dua warga desa dirawat di rumah sakit karena sesak napas akibat asap fosfor putih.