Dalam pernyataan tersebut, WikiLeaks juga mengatakan bahwa Julian Assange sudah sampai di wilayah hukum AS yakni Pulau Saipan guna mendengarkan vonis yang akan dijatuhkan kepadanya.
"Julian Assange telah tiba di wilayah AS di Pulau Saipan untuk menyelesaikan kesepakatan pengakuan bersalah yang seharusnya tidak perlu terjadi," tulis WikiLeaks.
Wikileaks: Kebebasan Julian adalah kebebasan kita
Menurut WikiLeaks, Assange meninggalkan penjara keamanan maksimum Belmarsh setelah menghabiskan 1.901 hari di sana.
"Setelah lebih dari lima tahun di sel berukuran 2x3 meter, terisolasi 23 jam sehari, dia akan segera bersatu kembali dengan istrinya, Stella Assange, dan anak-anak mereka, yang hanya mengenal ayah mereka dari balik jeruji," kata WikiLeaks dalam pernyataan di X.
"Pembebasannya adalah hasil dari kampanye global yang melibatkan organisasi basis-basis, pembela kebebasan pers, legislator, dan pemimpin dari berbagai spektrum politik, hingga PBB," tambah pihak Wikileaks dalam cuitannya.
"Selama bertahun-tahun penahanan dan penganiayaan terhadap Julian, gerakan luar biasa telah terbentuk. Orang-orang dari berbagai latar belakang dari seluruh dunia yang mendukung bukan hanya Julian ... tetapi apa yang Julian perjuangkan: kebenaran dan keadilan," kata istrinya, Stella.
Nama Julian Assange sendiri mulai terkenal pada medio tahun 2010-an karena situsnya yakni WikiLeaks membocorkan dokumen-dokumen rahasia AS di internet.
Bocoran yang mengungkap korespondensi sensitif diplomatik Amerika dan catatan militer rahasia yang dilakukan AS ini membuatnya mendapatkan pujian dan kritik internasional.
Salah satu yang menjadi sorotan termasuk video serangan udara AS tahun 2007 di Baghdad yang menewaskan beberapa orang, termasuk dua jurnalis Reuters.
Imbas penyebaran informasi tersebut, Assange kemudian menjadi buron Pemerintah AS yang berusaha untuk melakukan ekstradisi kepadanya.
Guna menghindari hal tersebut, Assange pun menghabiskan tujuh tahun di Kedutaan Besar Ekuador di London guna mencegah penangkapannya.
Pada tahun 2019, Assange yang diusir dari kompleks diplomatik Ekuador kemudian mendekam di penjara Inggris.
Assange kemudian menghabiskan lima tahun terakhir di penjara keamanan maksimum Belmarsh di Inggris sebelum ia akhirnya mengakui bersalah pada tahun ini agar bisa kembali pulang ke tanah kelahirannya di Australia.
(Tribunnews.com/Bobby)