News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan Tentara Israel Sebabkan Lebih dari 20.000 Anak-anak Hilang di Gaza, Data Save the Children

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina yang kembali sebentar ke kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara untuk memeriksa rumah mereka, mencari perlindungan setelah sebuah sekolah terkena serangan Israel pada 30 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP)

Lebih dari 20.000 Anak Hilang Akibat Serangan Israel di Gaza

TRIBUNNEWS.COM- Lebih dari 20.000 anak-anak dinyatakan telah hilang akibat serangan Israel di jalur Gaza.

Save the Children memperkirakan setidaknya 17.000 orang tidak didampingi dan terpisah dari keluarga mereka, sementara sekitar 4.000 orang kemungkinan hilang di bawah reruntuhan.

Hingga 21.000 anak-anak Palestina di Gaza hilang akibat serangan Israel di daerah kantong yang terkepung, Save the Children melaporkan pada 24 Juni.

Badan kemanusiaan yang berbasis di Inggris ini menambahkan bahwa banyak dari anak-anak tersebut mungkin terjebak di bawah reruntuhan, ditahan, dikuburkan di kuburan massal, atau hilang dari keluarga mereka.

Save the Children memperkirakan setidaknya 17.000 orang tidak didampingi dan terpisah dari keluarga mereka, sementara sekitar 4.000 orang kemungkinan hilang di bawah reruntuhan.

Seorang spesialis perlindungan anak dari lembaga tersebut menyatakan bahwa “Setiap hari kami menemukan semakin banyak anak-anak yang tidak didampingi, dan semakin sulit untuk mendukung mereka".

"Kami bekerja melalui mitra untuk mengidentifikasi anak-anak yang terpisah dan tidak didampingi serta melacak keluarga mereka, namun tidak ada fasilitas yang aman bagi mereka – tidak ada tempat yang aman di Gaza.”

Pada tanggal 23 Juni, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa sekitar 37.598 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober.

Organisasi hak asasi manusia dan pejabat PBB menuduh Israel menerapkan hukuman kolektif terhadap warga Palestina, termasuk menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.

Ribuan anak-anak terus menderita di Gaza karena kekurangan gizi yang parah. UNICEF baru-baru ini memperingatkan bahwa sebanyak 3.000 anak di Gaza selatan berisiko meninggal karena kurangnya akses terhadap makanan dan perawatan medis.

SUMBER: THE CRADLE

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini