News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Mayoritas Warga Israel Lebih Memilih Netanyahu Pensiun dari Politik, Hasil Jajak Pendapat

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerabat dan pendukung warga Israel yang disandera oleh militan Hamas Palestina di Gaza sejak serangan 7 Oktober, berdemonstrasi menyerukan pembebasan mereka di Tel Aviv pada 1 Juni 2024. (Photo by AHMAD GHARABLI / AFP)

Dua puluh tujuh persen responden mendukungnya untuk tetap berkuasa dan mencalonkan diri untuk masa jabatan baru.

Jajak pendapat lain oleh surat kabar Maariv menunjukkan Benny Gantz, yang memimpin Partai Persatuan Nasional, mengalahkan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri.

Mengingat keengganan Netanyahu untuk mengadakan pemilihan umum lebih awal, tidak ada prospek untuk mengadakan pemungutan suara di Israel, yang telah menghadapi kecaman internasional di tengah perang brutal yang terus berlanjut di Gaza yang terkepung sejak Oktober.

Protes yang terus-menerus

Netanyahu telah menghadapi protes luas di Israel sejak serangan Hamas tanggal 7 Oktober yang membuat rezim sayap kanan dan badan intelijennya lengah dan menghancurkan prestise mereka. Para pengunjuk rasa telah mendesaknya untuk melakukan perjanjian pertukaran sandera-tahanan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas dan mengakhiri perang di Gaza yang terkepung.

Namun bahkan sebelum ia memulai perang genosida di Gaza, Netanyahu menghadapi protes luas atas rencana kontroversialnya untuk melakukan perombakan peradilan.

Para penentang rencana tersebut berpendapat bahwa perombakan tersebut akan mengganggu sistem checks and balances yang rapuh dan memusatkan kekuasaan di tangan Netanyahu dan sekutunya yang tercemar korupsi, sehingga memicu protes mingguan terhadap Netanyahu.

Perang di Gaza memperburuk keadaannya, dengan kini ribuan warga Israel dan banyak lawan politik menuntut pengunduran dirinya.

Perang Israel di Gaza, yang kini memasuki hari ke-267, telah menewaskan sedikitnya 37.765 warga Palestina — kebanyakan wanita dan anak-anak –– dan melukai 86.429 orang, dengan 10.000+ orang diyakini terkubur di bawah reruntuhan rumah yang dibom dan 9.500 orang diculik oleh Tel Aviv.

Tel Aviv menghancurkan sebagian besar Gaza, sekaligus menyebabkan kekurangan besar kebutuhan dasar seperti air, makanan, listrik, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan invasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserbu pada 6 Mei.

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR, TRT WORLD

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini