Hamas membantah menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer.
Abu Selmeyah menolak tuduhan tersebut pada hari Senin dan mengatakan para tahanan telah dianiaya selama penahanan mereka, termasuk tidak diberi makanan dan obat-obatan, dan beberapa di antaranya telah meninggal.
“Saya disiksa dengan kejam, jari kelingking saya patah, dan kepala saya dipukul hingga keluar darah, lebih dari satu kali,” kata Abu Selmeyah dalam konferensi pers di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah.
Israel, pada bulan Mei, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kematian warga Palestina yang ditangkap selama perang serta kamp penahanan yang dikelola militer di mana para tahanan yang dibebaskan dan kelompok hak asasi manusia menuduh adanya pelecehan terhadap narapidana.
Pihak militer tidak segera mengomentari pernyataan Abu Selmeyah.
SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR