News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pembebasan Direktur RS Al-Shifa Memicu Keributan di Israel, Ben Gvir Minta Kepala Shin Bet Dipecat

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir (kiri) dan Ronen Bar, kepala badan keamanan Shin Bet

TRIBUNNEWS.COM - Dibebaskannya direktur rumah sakit Al-Shifa, Abu Salmiya, agaknya menimbulkan keributan tersendiri di dalam pemerintahan Israel.

Menurut lembaga penyiaran Israel, Kan, Abu Salmiya dan puluhan warga Palestina lainnya dibebaskan karena penjara penuh.

Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan di X bahwa pembebasan Abu Salmiya adalah akibat dari kelalaian keamanan.

Ben Gvir juga meminta kepala badan keamanan Shin Bet, Ronen Bar, untuk dipecat.

Dilaporkan The Times of Israel, percakapan WhatsApp antara anggota kabinet telah bocor.

Menurut bocoran percakapan yang diterbitkan oleh reporter berita Kan, Michael Shemesh, Ben Gvir menulis dalam obrolan grup bahwa waktunya telah tiba untuk memulangkan kepala Shin Bet.

Sementara itu, menanggapi keributan atas pembebasan Abu Salmiya dan sekitar 50 tahanan Palestina lainnya pagi ini, Shin Bet mengatakan pihaknya terpaksa mengirim tahanan kembali ke Jalur Gaza karena kurangnya ruang di penjara-penjara Israel.

Shin Bet mengatakan baru-baru ini sebuah keputusan dibuat untuk hanya menahan tahanan Palestina di Sde Teiman untuk jangka waktu singkat.

Oleh karena itu, Shin Bet dan IDF diharuskan untuk membebaskan puluhan tahanan dari penjara untuk memberikan ruang bagi tersangka lain yang lebih signifikan, katanya.

Dr Muhammad Abu Salmiya dibebaskan dari penjara Israel, 1 Juli 2024 (X/ShehabAgency)

Shin Bet mengatakan Abu Salmiya memenuhi semua persyaratan untuk pembebasan sehubungan dengan tingkat bahaya yang ditimbulkannya.

Namun menambahkan pihaknya akan menyelidiki lagi keputusan untuk membebaskannya.

Baca juga: Direktur RS Al-Shifa Akhirnya Bebas setelah Ditahan Lebih dari 7 Bulan di Penjara Israel

Abu Salmiya Kaget Pemerintah Israel Tidak Tahu Menahu soal Pembebasannya

Abu Salmiya mengatakan dirinya terkejut bahwa anggota pemerintah Israel tidak mengetahui dia telah meninggalkan penjara.

Dalam pernyataan pertamanya kepada wartawan lokal di Gaza, Abu Salmiya mengatakan dia dibebaskan tanpa syarat dan tanpa tuduhan.

Dia menyatakan bahwa dirinya dilarang bertemu dengan pengacara selama penahanannya di fasilitas Sde Teiman di Israel.

Tidak ada organisasi internasional yang mengunjungi dia atau tahanan lain di penjara.

Abu Salmiya ditangkap pada November 2023, sekitar 7 bulan yang lalu, saat dia melakukan perjalanan ke selatan di sepanjang koridor kemanusiaan di Gaza, Channel 12 melaporkan.

Menurut IDF dan dinas keamanan Shin Bet, Abu Salmiya ditahan karena Rumah Sakit Shifa digunakan sebagai markas Hamas.

Abu Salmiya lebih lanjut menyatakan bahwa dia menjadi sasaran penyiksaan dan kekurangan makanan, dan para tahanan tidak menerima pengobatan.

Gallant dan Netanyahu Tak Mau Terlibat soal Kontroversi Pembebasan Abu Salmiya

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tak mau terlibat soal keributan pembebasan direktur Rumah Sakit Shifa dan sekitar 50 tahanan Palestina lainnya kembali ke Jalur Gaza pagi ini.

“Prosedur untuk memenjarakan tahanan keamanan dan pembebasan mereka berada di bawah Shin Bet dan Layanan Penjara Israel, dan tidak harus mendapat persetujuan dari menteri pertahanan,” kata kantor Gallant.

Shin Bet berada di bawah yurisdiksi Kantor Perdana Menteri, sedangkan Layanan Penjara Israel berada di bawah Kementerian Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir.

Kantor Netanyahu mengatakan keputusan untuk membebaskan para tahanan dilakukan setelah diskusi di Pengadilan Tinggi mengenai petisi yang menentang penahanan tahanan di fasilitas penahanan Sde Teiman.

“Identitas narapidana yang dibebaskan ditentukan secara independen oleh petugas keamanan berdasarkan pertimbangan profesional mereka,” lanjut pernyataan itu.

Kantor Perdana Menteri menambahkan bahwa Netanyahu telah memerintahkan penyelidikan segera atas masalah ini.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini