Mengutip Al Jazeera, Masoud Pezeshkian merupakan satu-satunya kandidat yang tidak tergabung dalam faksi konservatif atau garis keras dan telah menjadi anggota parlemen sejak 2008.
Sebagai anggota parlemen lima kali yang mewakili Kota Tabriz, Pezeshkian pernah menjabat sebagai wakil ketua parlemen dari tahun 2016 hingga 2020.
Pezeshkian adalah seorang ahli bedah jantung, ia juga telah lama menjadi anggota komisi kesehatan parlemen Iran.
Ia pernah menjadi menteri kesehatan pada awal tahun 2000an di bawah kepemimpinan mantan Presiden Mohammad Khatami.
Pria 69 tahun ini pernah mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2021 tetapi kemudian didiskualifikasi oleh Dewan Wali.
Siapa Saeed Jalili?
Jalili merupakan perwakilan langsung pemimpin tertinggi di Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC).
Ia diangkat oleh Khamenei sebagai sekretaris dewan pada tahun 2007.
Jabatan itu dipegangnya hingga tahun 2013, di mana ia menangani urusan nuklir Iran.
Jalili digantikan sebagai kepala keamanan setelah periode ketegangan yang meningkat mengenai program nuklir Iran yang menyebabkan sanksi internasional terhadap negara tersebut.
Pria berusia 58 tahun itu gagal mencalonkan diri sebagai presiden melawan Hassan Rouhani pada tahun 2013.
Pada tahun 2021 ia menarik diri dari tujuh kandidat yang mendukung Raisi.
Baca juga: Israel Sesumbar Bisa Hancurkan Hizbullah dalam Beberapa Hari, Iran Langsung Gerak Cepat
Sekutu lamanya, Ali Bagheri Kani, yang telah menjadi kepala perunding nuklir Iran sejak tahun 2021, kini menjabat sebagai menteri luar negeri.
Jalili masih berada di SNSC, menjalankan apa yang dia sendiri dengan bangga sebut sebagai “pemerintahan bayangan”.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)