Pihak berwenang “Israel” awalnya menahan Abu Salmiya tanpa tuduhan resmi, dan mengajukan dia ke pengadilan beberapa kali selama penahanannya tanpa ada tuduhan yang ditujukan terhadapnya.
Pembebasannya, menurutnya, menggarisbawahi sifat politik dari penahanannya dan bukan pelanggaran pidana apa pun.
“Saya akan kembali untuk memenuhi tugas saya,” kata Abu Salmiya, berjanji untuk membangun kembali Rumah Sakit Al-Shifa meskipun terjadi kerusakan parah.
Kemarahan di Internal “Israel”
Pembebasannya memicu reaksi keras di dalam “Israel”, dimana para pejabat pemerintah pendudukan menyatakan kemarahan atas apa yang mereka anggap sebagai kompromi keamanan.
Para menteri, termasuk Amichai Chikli dan Orit Strock, mengkritik keputusan pembebasan Abu Salmiya, mempertanyakan otoritas di balik tindakan tersebut dan menyoroti masalah keamanan.
Menteri Keamanan Nasional “Israel”, Itamar Ben-Gvir, mengecam pembebasan tersebut sebagai akibat dari kelalaian keamanan, dan menganjurkan akuntabilitas dalam badan intelijen “Israel”.
Pemerintah “Israel”, menanggapi protes tersebut, mengutip proses hukum dan petisi yang diajukan ke pengadilan tinggi mengenai kondisi penahanan di fasilitas penahanan Sde Teiman sebagai alasan pembebasan Abu Salmiya.
Menteri Pertahanan “Israel” Yoav Gallant menegaskan kembali bahwa keputusan mengenai tahanan keamanan berada di bawah yurisdiksi Shin Bet dan Layanan Penjara “Israel”, bukan kementerian pertahanan.
Kritik terhadap pembebasan tersebut mengungkap ketegangan yang lebih luas dalam politik “Israel” terkait perlakuan terhadap tahanan Palestina dan pengelolaan kebijakan keamanan.
Shin Bet membela pembebasan tersebut, dan mengaitkannya dengan kondisi penjara yang penuh sesak sehingga memerlukan ruang bagi tersangka keamanan yang lebih besar.
Netanyahu Perintahkan Selidiki Pembebasan Direktur RS Al-Shifa
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memerintahkan penyelidikan atas pembebasan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa Dr. Mohammad Abu Salmiya.
Benjamin Netanyahu, memerintahkan penyelidikan pada hari Senin atas pembebasan Direktur Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, Anadolu Agency melaporkan.
Benjamin Netanyahu menggambarkan pembebasan Dr. Mohammad Abu Salmiya sebagai “kesalahan besar dan kegagalan etika”, menurut pernyataan kantornya.
Perdana Menteri Israel mengatakan Abu Salmiya “seharusnya berada di penjara”, dan menuduhnya bertanggung jawab atas “menahan dan membunuh” tawanan Israel di Gaza.