News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

PM Inggris Keir Starmer Desak Netanyahu Lakukan Gencatan Senjata, Dukung Solusi Dua Negara

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Inggris Keir Starmer dan PM Israel Benjamin Netanyahu.

TRIBUNNEWS.COM - PM Inggris Keir Starmer mendesak PM Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata di Gaza.

Perdana Menteri yang baru saja memenangkan pemilu tersebut, berbicara dengan Netanyahu pada hari Minggu (7/7/2024), dilansir thelondoneconomic.com.

Ia menguraikan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata dan pemulangan sandera.

Dalam pembicaraan teleponnya dengan Netanyahu, Starmer juga menekankan pentingnya bantuan kemanusiaan untuk warga sipil.

“PM Keir Starmer menambahkan bahwa penting juga untuk memastikan kondisi jangka panjang untuk solusi dua negara sudah ada, termasuk memastikan Otoritas Palestina memiliki sarana keuangan untuk beroperasi secara efektif.”

Sementara itu, Keir Starmer juga berbicara kepada presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tentang penderitaan dan banyaknya korban jiwa di Gaza.

Starmer mengatakan, perlunya mengakui negara Palestina sebagai bagian dari proses perdamaian Timur Tengah.

Selama kampanyenya, Partai Buruh pimpinan Starmer berjanji untuk mengakui negara Palestina yang berujung menghasilkan solusi dua negara bersama Israel.

Pemimpin Partai Buruh Inggris, Keir Starmer. (X/@Keir_Starmer)

Seorang juru bicara kantor pemerintahan Inggris, Downing Street, mengatakan:

“Perdana Menteri mengatakan dia senang bisa berbicara dengan Presiden Abbas pada awal masa jabatannya, mengingat masalah-masalah mendesak di wilayah tersebut, penderitaan yang terus berlanjut, dan banyaknya korban jiwa di Gaza."

“Perdana Menteri menyampaikan informasi terbaru kepada Presiden Abbas mengenai prioritas mendesaknya, termasuk mengamankan gencatan senjata, pemulangan sandera, peningkatan dan percepatan bantuan kemanusiaan dan dukungan keuangan untuk Otoritas Palestina."

Baca juga: Jejak Karir Keir Starmer, Mantan Pengacara yang jadi PM Inggris 2024 Lengserkan Posisi Rishi Sunak

“Membahas pentingnya reformasi, dan memastikan legitimasi internasional bagi Palestina, Perdana Menteri mengatakan bahwa kebijakan lamanya mengenai pengakuan untuk berkontribusi pada proses perdamaian tidak berubah, dan itu adalah hak warga Palestina yang tidak dapat disangkal.”

Keir Starmer juga mengatakan situasi di perbatasan utara Israel, di mana terjadi baku tembak dengan Hizbullah yang berbasis di Lebanon, sangat memprihatinkan.

"Penting bagi semua pihak untuk bertindak dengan hati-hati," ujarnya.

Sekilas tentang Keir Starmer

Ketika Keir Starmer terpilih untuk memimpin Partai Buruh Inggris pada tahun 2020, tepat setelah partai tersebut mengalami kekalahan terburuk dalam pemilihan umum dalam 85 tahun, ia menjalankan misinya untuk menjadikan Partai Buruh dapat dipilih kembali.

Empat tahun kemudian, setelah 14 tahun pemerintahan dipimpin oleh saingannya Partai Konservatif, Starmer membuktikan kata-katanya.

Ia memenangkan pemilu dan terpilih menjadi perdana menteri Inggris.

Dilansir CBS News, Partai Buruh telah memenangkan 412 kursi di House of Commons Parlemen Inggris yang memiliki 650 kursi.

Sedangkan Partai Konservatif hanya meraih 121 suara.

Mantan Perdana Menteri Rishi Sunak mengakui kekalahannya pada Jumat pagi.

Ia mengatakan bahwa para pemilih telah memberikan "putusan serius" terhadap Partai Konservatifnya,

Baca juga: Wakil Menteri Tenaga Kerja Palestina Tewas Dibom Israel di Gaza, Istri dan Putrinya Bernasib Sama

Sunak segera menuju ke Istana Buckingham dan mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Charles III.

Starmer, 61 tahun, telah menghadapi kritik selama bertahun-tahun karena dianggap kurang berkarisma.

Namun misi metodologisnya untuk menarik Partai Buruh kembali ke pusat politik Inggris dan memperluas daya tarik pemilih membuahkan hasil.

Starmer dan Partai Buruh juga "mengambil kesempatan" dalam penderitaan ekonomi dan kekacauan politik selama bertahun-tahun di bawah pemerintahan Konservatif.

Starmer kini mengambil kendali pemerintahan dengan tugas yang sangat besar, dengan kepercayaan masyarakat Inggris terhadap politisi berada pada titik terendah, jumlah anak-anak di Inggris yang hidup dalam kemiskinan mencapai rekor tertinggi, serta bergulat dengan cara menangani lonjakan dukungan terhadap aliran politik sayap kanan, anti-imigran yang mengakar di seluruh Eropa.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini