TRIBUNNEWS.COM - Kesehatan sosok presiden petahana Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang ikut dalam Pilpres 2024 kali ini terus menjadi sorotan.
Penampilannya yang begitu buruk dalam debat perdana AS melawan Donald Trump hingga pelafalan kalimat yang diucapkannya selama kampanye dinilai tak jelas membuat capres AS berusia 81 tahun tersebut menjadi bulan-bulanan warganet dan media.
Karena penampilan buruk tersebut, kekhawatiran bahwa presiden AS selama ini menyembunyikan penyakit yang dideritanya pun kian meningkat.
Terbaru, kini muncul spekulasi viral yang menyebut Joe Biden selama ini sebenarnya menderita penyakit syaraf Parkinson.
Spekulasi liar tersebut pun kian viral setelah harian New York Times mengangkat isu tersebut sebagai salah satu tajuk utama berita.
Menanggapi kabar tersebut, Gedung Putih pada hari Senin (8/7/2024), menyatakan bahwa Presiden AS Joe Biden tidak sedang menjalani pengobatan untuk penyakit Parkinson
Hal tersebut disampaikan Gedung Putih untuk menjawab berita dari New York Times yang melaporkan bahwa Biden termasuk dalam daftar pasien seorang dokter spesialis penyakit tersebut.
New York TImes menyebut bahwa dokter spesialis penyakit Parkinson tersebut dikabarkan telah mengunjungi Gedung Putih secara privat setidaknya delapan kali mulai dari Agustus 2023 hingga Maret 2024 lalu.
Data dari New York Times tersebut juga dibenarkan oleh Reuters yang menyebut bahwa log tamu Gedung Putih menunjukkan Dr. Kevin Cannard, seorang ahli neurologi dan spesialis gangguan gerakan dari Walter Reed National Military Medical Center, mengunjungi Gedung Putih delapan kali mulai dari Agustus hingga Maret.
Cannard sendiri dikenal sebagai pakar sekaligus rekan-ilmuwan dalam penelitian tentang pengobatan awal penyakit Parkinson di Vanderbilt University Medical Center.
Meski data dan fakta menunjukkan sejumlah kunjungan ahli Parkinson tersebut itu benar adanya, namun Gedung Putih membantah kabar bahwa kedatangan dokter tersebut untuk mengecek kesehatan Joe Biden.
Baca juga: Joe Biden Galang Dukungan di Pennsylvania, Optimis Kalahkan Donald Trump di Pilpres AS 2024
"Apakah presiden pernah menjalani pengobatan untuk Parkinson? Tidak. Apakah dia sedang menjalani pengobatan untuk Parkinson? Tidak. Apakah dia mengonsumsi obat untuk Parkinson? Tidak," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre seperti yang dikutip Tribunnews dari Reuters.
Dalam konferensi pers tersebut, Jean-Pierre secara tegas menolak untuk mengkonfirmasi atau menjelaskan 8 kali kunjungan yang dilakukan Cannard ke gedung putih.
Jean-Pierre mengatakan bahwa dia ingin menghormati privasi semua pihak terlibat yang bekerja atau bertugas di Gedung Putih dengan alasan keamanan.
"Ada ribuan personel militer yang datang ke Gedung Putih dan mereka berada di bawah perawatan unit medis," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Bobby)