Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Di tengah panasnya konflik Rusia dan Ukraina, Perdana Menteri India Narendra Modi dikabarkan melakukan kunjungan kerja ke Moskow, Rusia untuk menggelar perbincangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Sesampainnya di Moskow, Putin menyambut hangat kedatangan Modi dengan pelukan. Putin bahkan mengajak sahabat karibnya tersebut bertandang ke rumah pribadinya yang berada di Novo-Ogaryovo, Distrik Odintsovsky menonton pertunjukan kuda-kuda penari.
“Pembicaraan resmi kami akan dilakukan besok. Hari ini di tempat yang nyaman dan hangat, kami mungkin dapat membahas isu yang sama, tetapi tidak resmi,” kata Putin, dilansir TASS.
Baca juga: PM Negara NATO Sambangi Vladimir Putin, Ukraina Ketar-ketir Ditinggal Sekutu
Adapun kunjungan yang dilakukan Modi selama 2 hari di Rusia dimaksudkan untuk menggarisbawahi penguatan kemitraan antara kedua negara yang telah terjalin hampir 25 tahun terakhir.
Keduanya juga sepakat untuk menetapkan sembilan bidang utama untuk kerja sama yang lebih erat, mulai dari energi nuklir hingga pengobatan, dan yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral hingga mencapai 100 miliar dolar AS pada 2030.
Sebagai informasi, menurut laporan Menteri Luar Negeri India Vinay Kwatra omzet perdagangan Moskow ke New Delhi selama tahun 2023-2024 meningkat signifikan dan mencapai hampir 65 miliar dolar AS berkat kerja sama yang erat di sektor energi. Sementara total ekspor India ke Rusia berjumlah 4 miliar dolar AS.
“Kesempatan yang luar biasa untuk memperdalam hubungan,” tulis Modi di platform media sosial X.
“Saya senang bahwa India dan Rusia bekerja sama untuk memberikan energi baru bagi kesejahteraan global,” imbuh Modi.
Kedekatan Rusia dan India buat AS Ketar-ketir
Bagi Rusia, India telah menjadi mitra yang semakin penting, baik secara ekonomi maupun diplomasi, karena Moskow berupaya menunjukkan bahwa upaya Barat untuk mengisolasi negara tersebut akibat perang di Ukraina telah gagal.
Namun kedekatan ini dinilai sebagai sebuah ancaman, seperti Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller yang menyampaikan kekhawatirannya kepada India mengenai hubungan dekat dengan Rusia di tengah invasi Ukraina.
Miller menyampaikan bahwa AS telah mendesak India untuk memperjelas bahwa resolusi apapun terhadap konflik di Ukraina harus menghormati Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan integritas teritorial serta kedaulatan Ukraina.