Maroko Menandatangani Kesepakatan Akuisisi Satelit Mata-mata Senilai $1 Miliar dengan Israel
TRIBUNNEWS.COM- Maroko menandatangani kesepakatan satelit mata-mata senilai $1 miliar dengan Israel sebuah Laporan mengungkapkan.
Rakyat Maroko telah turun ke jalan untuk mendukung Palestina dan menentang normalisasi hubungan dengan Israel sejak Kesepakatan Abraham tahun 2020.
Maroko akan membeli satelit mata-mata Israel dalam kesepakatan senilai $1 miliar, media Maroko melaporkan pada 11 Juli.
Menurut sumber Israel di Rabat yang dikutip oleh situs berita Maroko Le Desk dan Le 360, Israel akan memberi Maroko satelit mata-mata Ofek 13 untuk menggantikan satelit Airbus dan Thales.
Israel Aerospace Industries (IAI) milik negara Israel mengonfirmasi bahwa mereka menandatangani kontrak senilai $1 miliar untuk memasok salah satu sistemnya kepada pihak yang tidak ditentukan.
IAI mengatakan dalam pengajuan peraturan bahwa kesepakatan itu akan dilaksanakan selama periode lima tahun.
Maroko termasuk di antara negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Israel dalam Perjanjian Abraham 2020.
Pada tahun 2021, Tel Aviv dan Rabat menandatangani pakta pertahanan yang melibatkan intelijen dan kerja sama dalam industri militer.
Tahun lalu, Israel mengakui pendudukan ilegal Maroko di Sahara Barat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan posisi Israel dalam suratnya kepada Raja Maroko Mohammed VI.
Financial Times melaporkan pada bulan Mei, mengutip para pejabat Arab dan Barat, bahwa Maroko termasuk di antara beberapa negara Arab yang mempertimbangkan untuk bergabung dengan inisiatif yang dipimpin AS untuk membentuk “pasukan penjaga perdamaian” di Gaza setelah perang genosida Israel berakhir.
Secara terbuka, Rabat berulang kali menyerukan gencatan senjata dan penerapan solusi dua negara.
Seiring dengan berlanjutnya kerja sama yang erat antara Tel Aviv dan Rabat, penduduk Maroko telah mengambil sikap tegas terhadap normalisasi dengan Israel – terutama sejak dimulainya perang di Gaza pada bulan Oktober.