TRIBUNNEWS.COM - Intelijen militer Ukraina (HUR) mengeklaim, mereka telah meretas hampir 100 situs web Rusia yang mendukung upaya perang Kremlin, pada Selasa (16/7/2024).
HUR pun menonaktifkannya dan mengganti beranda mereka dengan gambar kepala babi berdarah.
Badan intelijen tersebut, mengatakan operasi itu dilakukan pada 15 Juli dengan bantuan "komunitas peretas sukarelawan."
"Serangan siber tersebut ditujukan untuk menghancurkan informasi internal perusahaan yang melayani klien sektor publik Rusia yang terlibat dalam perang melawan Ukraina," katanya dalam sebuah posting di Telegram.
HUR mengatakan, perusahaan yang menjadi sasaran termasuk MITgroup, sekelompok perusahaan yang terlibat dalam pengembangan situs web perusahaan, United Crane Technologies, perusahaan perdagangan dan produksi untuk pembuatan dan penjualan peralatan pengangkat, dan RUMOS-LADA, dealer mobil Lada.
"Sebagai akibat dari serangan siber tersebut, tampilan sumber daya web penyerang yang terkena dampak telah mengalami perubahan tertentu,"
"Sekarang, alih-alih bagian yang biasa untuk orang Rusia, hanya kepala babi dan kode kesalahan '404' yang terlihat di situs tersebut," kata badan tersebut.
HUR dilaporkan telah melakukan beberapa serangan siber dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan siber berskala besar pada akhir Juni menyebabkan sedikitnya 250.000 konsumen di Krimea yang diduduki dan wilayah lain yang dikuasai Rusia tidak dapat berkomunikasi, kata sumber intelijen militer kepada Kyiv Independent.
Serangan pada bulan Juni tersebut dilaporkan memengaruhi jaringan konsumen dan jaringan operator yang menggunakan infrastruktur yang terdampak di wilayah yang diduduki Rusia. Perwakilan penyedia layanan Rusia menyebutnya "serangan DDoS terkuat yang pernah mereka alami," kata HUR.
Kyiv Independent tidak dapat memverifikasi klaim ini.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-875: Rusia Tutup 14 Desa di Perbatasan Belgorod
Perang Rusia-Ukraina
* Perusahaan negara Ukraina Ukroboronservice dan pembuat senjata Ceko Sellier & Bellot berencana membangun pabrik amunisi di Ukraina, kata perdana menteri Denys Shmyhal pada hari Selasa (16/7/2024).
Perjanjian tersebut, ditandatangani saat Shmyhal mengunjungi Praha.
* Parlemen Ukraina telah memilih untuk menghapuskan pajak dan bea atas impor peralatan energi seperti generator, panel surya, dan sistem penyimpanan daya.