News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus 6 WNA Ditemukan Tewas di Hotel Mewah Bangkok, Ada Jejak Sianida di Cangkir dan Teko

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jejak sianida ditemukan di cangkir dan teko di kamar hotel

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 6 orang ditemukan tewas di sebuah kamar hotel mewah di Bangkok, Thailand pada Selasa (16/7/2024).

Mereka yang tewas adalah 3 laki-laki dan 3 perempuan, dua di antaranya adalah warga Amerika keturunan Vietnam, sementara 4 lainnya adalah warga Vietnam, lapor Associated Press.

Penyelidik mengatakan mereka ditemukan dengan mulut berbusa, kata seorang petugas dari kantor polisi Lumpini.

Para korban memesan beberapa kamar di Hotel Grand Hyatt Erawan dengan tujuh nama, dan ada pula yang menginap di lantai yang berbeda dari kamar tempat mereka ditemukan tewas, kata kepala polisi Bangkok, Thiti Sangsawang.

Polisi masih mencari orang ketujuh yang terdaftar dalam pemesanan hotel tersebut, kata Thiti saat konferensi pers.

Thiti mengatakan tidak ada tanda-tanda perlawanan.

Ada jejak sianida di cangkir dan teko

Sementara itu, jejak sianida ditemukan di cangkir dan teko di kamar di mana mayat enam orang tersebut ditemukan.

Mengutip Sky News, polisi di Thailand mengatakan keracunan sianida, bahan kimia mematikan yang bereaksi cepat, kemungkinan besar menjadi penyebab kematian 6 orang tersebut.

Beberapa korban terekam dalam CCTV memasuki hotel (Polisi Kerajaan Thailand)

Kamar hotel terkunci saat staf mencoba menggedor pintu mereka karena melewati jam check-out.

Makanan yang dipesan melalui layanan kamar sama sekali tidak tersentuh.

Namun minumannya telah dikonsumsi.

Baca juga: Breaking News: 6 Turis Asing Ditemukan Tewas di Hotel Bangkok Thailand

Empat jenazah berada di ruang tamu dan dua di kamar tidur.

Catatan hotel menunjukkan tidak ada pengunjung lain di kamar tersebut.

1 Orang Diduga Meracuni Teman-temannya kemudian Mengakhiri Hidupnya Sendiri

Letnan Jenderal Polisi Trairong Phiwpan, kepala divisi forensik kepolisian Thailand, mengatakan pada konferensi pers pada Rabu (17/7/2024) bahwa diduga salah satu dari enam orang yang ditemukan tewas, adalah orang yang memberikan racun.

Orang tersebut diduga mengakhiri hidupnya sendiri setelah meracuni rekan-rekannya.

"Setelah staf membawa cangkir teh dan dua botol air panas, susu dan teko, salah satu dari enam orang itu memasukkan sianida ke dalamnya," katanya.

Wawancara dengan keluarga korban tewas mengungkapkan ada perselisihan mengenai utang, kata polisi.

Petugas mengatakan penyelidikan, yang dibantu oleh FBI, juga mengungkapkan kemungkinan motifnya adalah konflik di antara enam korban mengenai investasi bernilai jutaan Baht.

Daftar Nama Korban

Keenam orang yang tewas ini diidentifikasi bernama:

Nguyen Thi Phuong, 46 tahun, perempuan

Sherine Chong, 56 tahun, perempuan

Nguyen Thi Phuong Lan, 46 tahun, perempuan

Tran Dinh Phu, 37 tahun, laki-laki

Dang Hung Van, 55 tahun, laki-laki

Hong Thanh Pham, 49 tahun, laki-laki

Keenamnya terakhir terlihat ketika makanan diantar ke kamar pada Senin sore.

Hasil awal pemeriksaan mayat diperkirakan akan keluar pada hari Kamis.

Pemerintah Vietnam mengatakan kedutaan besarnya di Bangkok bekerja sama dengan pihak berwenang Thailand dalam kasus ini.

Sementara itu Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya sedang memantau situasi.

Kematian tersebut awalnya dilaporkan sebagai penembakan oleh beberapa media Thailand.

Polisi berjaga di Grand Hyatt Erawan (ThaiEnquirer)

Hotel Grand Hyatt Erawan memiliki lebih dari 350 kamar dan terletak di kawasan wisata populer di ibu kota Thailand yang terkenal dengan perbelanjaan dan restoran mewah.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin menyerukan penyelidikan cepat atas kematian tersebut untuk membatasi dampaknya terhadap sektor pariwisata penting Thailand.

Ketika ditanya apakah kematian tersebut akan mempengaruhi pertemuan dengan menteri energi Rusia di hotel hari ini, perdana menteri mengatakan hal tersebut tidak mungkin terjadi.

“Ini bukan aksi terorisme atau pelanggaran keamanan, semuanya baik-baik saja,” ujarnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini