TRIBUNNEWS.COM - Biro Investigasi Federal (FBI) sejauh ini masih bingung menetapkan motif Matthew Crooks (20) melepaskan tembakan ke arah calon presiden AS Donald Trump ketika kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), Sabtu (13/7/2024).
"FBI telah melakukan pencarian ekstensif dalam tiga hari setelah percobaan pembunuhan tersebut, membobol ponsel Thomas Matthew Crooks, menggeledah komputer, rumah, dan mobilnya, serta mewawancarai lebih dari 100 orang, tetapi motif misterius tersebut tetap sulit dipahami seperti saat penembakan itu terjadi," lapor Associated Press (AP), Kamis (18/7/2024).
Menurut keterangan seorang pejabat penegak hukum yang mengetahui investigasi tersebut dan berbicara dengan syarat anonim, telepon milik Matthew Crooks belum memberikan petunjuk berarti tentang motifnya.
Teman-teman sekelas Matthew Crooks di sekolah menengah menggambarkannya sebagai pemuda yang cerdas, tetapi aneh.
Matthew Crooks sering dirundung hampir setiap hari karena mengenakan pakaian berburu dan terus memakai masker, bahkan setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Ia dilaporkan tidak berbicara dengan siapa pun mengenai rencana penembakan tersebut.
"Sejauh ini, tidak ada catatan bunuh diri, tulisan apapun, atau unggahan media sosial yang ditemukan yang dapat menjelaskan alasannya menargetkan Donald Trump," lapor AP.
Matthew Crooks disebut-sebut telah menjadi anggota klub menembak lokal selama setidaknya satu tahun.
Sehari sebelum penembakan, ia pergi ke tempat latihan menembak untuk berlatih, menurut informasi intelijen federal yang dikutip AP.
Matthew Crooks menggunakan senapan semi-otomatis AR-15 untuk melepaskan tembakan ke arah Donald Trump di panggung.
Sesaat sebelum upaya pembunuhan tersebut, para peserta kampanye melihat seorang pria memanjat atap gedung di dekatnya dan melaporkannya kepada polisi setempat.
Baca juga: Fakta Baru, Polisi Ada di Gedung yang Sama dengan Penembak Donald Trump, Diduga Lihat Pelaku
Polisi setempat yang dikerahkan di dalam gedung tersebut terdiri dari tiga penembak jitu, yang diduga telah melihat Matthew Crooks mencoba naik ke atap, menurut sumber yang dikutip oleh CBS News.
Saat seorang petugas polisi naik ke atap, Matthew Crooks mengarahkan senapannya ke petugas polisi itu.
Sumber-sumber mengatakan petugas polisi itu mundur, lalu Matthew Crooks secara cepat melepaskan tembakan ke arah Donald Trump yang berada di atas panggung.
Beberapa detik kemudian terdengar suara tembakan beberapa kali, sebelum Donald Trump menunduk untuk berlindung sambil memegang telinga kanannya yang berdarah.
Tak lama setelah Matthew Crooks diduga melepaskan tembakan ke arah panggung, anggota Dinas Rahasia (Secret Service) menembak dan membunuhnya.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Donald Trump Ditembak