News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kementerian Diaspora Israel Danai Kampanye Disinformasi Jutaan Dolar untuk Sebar Konten Islamofobia

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa memegang spanduk bertuliskan hentikan rasisme, hentikan islamofobia selama protes melawan rasisme, melawan Islamofobia atas seruan berbagai organisasi di Paris pada tanggal 21 April 2024. Pengadilan memutuskan pada tanggal 20 April 2024, untuk menangguhkan larangan prefektur dalam demonstrasi melawan rasisme dan Islamofobia yang direncanakan pada tanggal 21 April 2024 di Paris, memutuskan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius dan jelas-jelas ilegal terhadap kebebasan berdemonstrasi.

Kementerian Israel Mendanai Kampanye Disinformasi, Jutaan Dolar untuk Menyebarkan Islamofobia

TRIBUNNEWS.COM- Kementerian Israel mendanai kampanye disinformasi bernilai jutaan dolar yang menyebarkan Islamofobia.

Kementerian Urusan Diaspora Israel mendanai kampanye disinformasi senilai jutaan pound yang menyebarkan kebencian terhadap Muslim, ungkap Al Jazeera.

Kampanye tersebut, yang menargetkan anggota parlemen Amerika Serikat dan menyebarkan konten Islamofobia, dimulai tidak lama setelah tanggal 7 Oktober dan telah menimbulkan kekhawatiran serius mengenai operasi pengaruh asing dan penggunaan kecerdasan buatan dalam menyebarkan informasi yang salah.

Inti dari operasi ini adalah Stoic, sebuah perusahaan pemasaran yang berbasis di Tel Aviv, yang dilaporkan menerima 2 juta dolar dari kementerian Israel untuk menjalankan kampanye tersebut.

Operasi ini memanfaatkan AI (artificial Intelligence) untuk menghasilkan konten online yang menipu dalam jumlah besar, menandai era baru dalam kemudahan dan skala kampanye pengaruh.

Keberadaan kampanye ini terungkap pada awal tahun 2024 ketika para peneliti mulai memperhatikan pola mencurigakan di seluruh platform media sosial.

Sejumlah akun palsu diidentifikasi menyebarkan konten pro-Israel, terutama berfokus pada penggalangan dukungan terhadap tindakan Israel di Gaza.

Akun-akun ini sebagian besar terkait dengan tiga situs web: “Aliansi Moral”, “Majalah Unfold”, dan “Non-Agenda”. Secara kolektif, situs-situs ini mengumpulkan lebih dari 40.000 pengikut di Facebook, Instagram, dan X.

Kampanye tersebut melibatkan penerbitan artikel-artikel pro-Israel, yang seringkali diambil dari outlet berita resmi, dan kemudian membagikannya melalui ratusan akun media sosial palsu.

Salah satu contohnya adalah artikel yang melaporkan dugaan keterlibatan staf UNRWA dalam serangan 7 Oktober.

Para peneliti mencatat bahwa konten tersebut sering diulang kata demi kata di beberapa akun, menargetkan individu yang sama dengan postingan dan balasan yang identik.

Mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah kampanye ini tidak hanya sekedar mempromosikan narasi pro-Israel.

Mereka dikatakan secara aktif menghasilkan dan menyebarkan konten Islamofobia, berupaya memobilisasi sentimen anti-Muslim sayap kanan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini