Dikutip dari AFP, penyiar mengatakan "banyak orang" terjebak di dalam saat api menyebar.
Tetapi pejabat lain dari stasiun tersebut kemudian mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi gedung dengan aman.
Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina telah memerintahkan sekolah dan universitas untuk ditutup tanpa batas waktu.
Sementara polisi meningkatkan upaya untuk mengendalikan situasi hukum dan ketertiban negara yang memburuk.
Setidaknya 25 orang tewas pada hari Kamis sebagai tambahan tujuh orang tewas awal minggu ini.
Persenjataan polisi menjadi penyebab setidaknya dua pertiga dari kematian tersebut.
"Ada tujuh orang yang tewas di sini," kata seorang pejabat di Rumah Sakit Uttara Crescent di Dhaka.
"Dua korban pertama adalah mahasiswa yang mengalami luka tembak. Lima korban lainnya mengalami luka tembak," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)