Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Wali Kota Tel Aviv, Ron Huldai menetapkan status siaga tinggi setelah dibombardir serangan drone mematikan oleh militan Houthi, Jumat (19/7/2024).
Media Israel melaporkan serangan drone Houthi telak memicu ledakan besar di Jalan Ben Yehuda di Tel Aviv di Israel tengah, menyebabkan satu orang tewas dan sekitar 10 lainnya terluka parah.
Serangan drone juga membuat warga kota Tel Aviv kocar-kacir, dari video yang beredar di sosial media terlihat warga lari ketakutan menyelamatkan diri lantaran terjadi ledakan di mana-mana hingga menyebabkan Ibu Kota Israel itu hancur.
Menurut polisi yang menguatkan informasi dari media Israel, jenazah tersebut ditemukan di sebuah gedung dekat lokasi ledakan dan menunjukkan tanda-tanda luka akibat pecahan peluru.
Rekaman video dari lokasi kejadian menunjukkan pecahan kaca berserakan di trotoar setelah bom meledak di dekat bangunan kantor cabang Kedutaan Besar AS di Tel Aviv yang merupakan sebuah gedung besar yang menampung ratusan karyawan.
Tak dijelaskan mengapa serangan drone Hizbullah bisa menembus benteng pertahanan udara Israel.
Pasca serangan drone tersebut, pemerintah Israel mengerahkan kepolisian, pemadam kebakaran, dan layanan penyelamatan untuk mengamankan lokasi kejadian dan memasangi garis polisi, sebagaimana dikutip Al Mayadeen.
Militer Israel mengatakan, patroli udara dengan jet tempur telah ditingkatkan untuk melindungi wilayah udara Israel, mengantisipasi terjadinya serangan serupa.
Baca juga: Drone Houthi Tembus Jantung Tel Aviv, Apa Artinya Bagi Keamanan Israel? IDF Bakal Buru Yahya Saree?
"Beberapa waktu yang lalu, laporan diterima di markas polisi mengenai terdengarnya ledakan di sebuah gedung di Tel Aviv. Pasukan besar dari Polisi Distrik Tel Aviv dan insinyur polisi segera tiba di lokasi kejadian," kata kepolisian, dikutip Jerusalem Post.
Houthi Bikin Kota Tel Aviv Kacau-balau
Tak berselang lama pasca insiden tersebut terjadi, militan Houthi di Yaman mengatakan bertanggung jawab pada ledakan besar yang mengguncang Tel Aviv pada Jumat dini hari.
Juru bicara Houthi, Yahya Saree mengatakan di media sosial X telah mengirim beberapa pesawat tak berawak atau drone ke Israel, namun serangan menggunakan drone jenis baru bernama "Jaffa" yang mampu melewati sistem pencegat dan tak terdeteksi oleh radar."
Baca juga: Houthi Ungkap Rincian Serangan Drone ke Tel Aviv, Punya Stok Drone Sangat Banyak Bisa Tempuh 2000 KM
Kelompok Houthi juga mengklaim serangan itu sebagai "kemenangan bagi rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuangnya, dan sebagai tanggapan atas pembantaian agresi Israel terhadap saudara-saudara kami di Gaza."