TRIBUNNEWS.COM - Rusia telah mengerahkan jet tempur untuk mencegat dua pesawat pembom strategis Amerika Serikat (AS) yang melintasi perbatasannya di Laut Barents, Kutub Utara, Minggu (21/7/2024).
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, telah mengerahkan jet tempur untuk mencegat "target udara yang mendekati perbatasan negara Federasi Rusia".
"Awak pesawat tempur Rusia mengidentifikasi target udara sebagai sepasang pesawat pengebom strategis B-52H Angkatan Udara AS," kata Kementerian tersebut.
"Saat jet tempur Rusia mendekat, pesawat pengebom strategis Amerika mengoreksi jalur penerbangan mereka, menjauh dan kemudian berbalik menjauh dari perbatasan negara Rusia," imbuh dalam keterangan.
Militer AS secara rutin melakukan penerbangan di atas perairan internasional.
Operasi yang di wilayah Arktik dilakukan di wilayah udara netral dan sesuai dengan hukum internasional, Channel News Asia melaporkan.
Akan tetapi, Moskow menanggapi latihan tersebut secara lebih agresif dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Juni kemarin, bahkan Kremlin memperingatkan bahwa penerbangan pesawat tak berawak AS di atas Laut Hitam berisiko memicu bentrokan militer langsung.
Di bulan yang sama, Rusia menuduh Washington menggunakan penerbangan pesawat pengintai tak berawak di atas perairan netral di Laut Hitam untuk membantu Ukraina menyerang semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia.
"Penerbangan tersebut meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia," kata Rusia.
Militer Rusia pun diinstruksikan untuk mempersiapkan "respons operasional".
Baca juga: Gegara Perang Rusia-Ukraina, Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal
Dikutip dari Arctic Council, Rusia membentang sepanjang 53 persen garis pantai Samudra Arktik.
Sekitar dua setengah juta penduduk Rusia tinggal di wilayah Arktik, yang merupakan hampir setengah dari populasi yang tinggal di Arktik di seluruh dunia.
Rusia memiliki 40 suku asli yang diakui secara hukum di Utara, Siberia, dan Timur Jauh.