Apalagi terdapat ketegangan di Timur Tengah yang membayangi pasar minyak.
Hal ini dikombinasikan dengan perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
Perang ini terbukti memiliki dampak terbesar terhadap harga energi di Eropa pada 2022.
Gourinchas menjelaskan, harga minyak yang meningkat secara signifikan dan terus-menerus sepanjang 2024 dan gangguan lebih lanjut terhadap pengiriman antara Asia dan Eropa akan memicu inflasi pada 2024.
"Kemudian akan menyebabkan bank sentral mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama dan membebani pertumbuhan global," imbuh dia.
Berdasarkan perkiraan IMF, kenaikan harga minyak dunia secara konsisten sekitar 15 persen pada 2024 akan mendorong inflasi global sekitar 0,7 persen.
Meskipun demikian, nilai komoditas tersebut sejauh ini terbukti relatif stabil bahkan di tengah meningkatnya ketegangan Israel dan Iran baru-baru ini.
Sumber: Tribun Banten