News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Segera Balas Israel, Siapkan Kejutan Besar Beberapa Hari Lagi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto selebaran yang disediakan oleh pusat media Houthi, para petempur Houthi berpartisipasi dalam latihan militer pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. --- Houthi siap membalas serangan Israel dan menyiapkan kejutan besar.

TRIBUNNEWS.COM - Anggota biro politik kelompok Ansar Allah Yaman, Ali Al-Qahum menegaskan pasukan Houthi tidak akan menunda untuk membalas serangan Israel di Hodeidah pada Sabtu (20/7/2024).

“Respons terhadap serangan Israel yang menargetkan kota Hodeidah Sabtu lalu tidak akan ditunda," kata Ali Al-Qahum kepada Sputnik, Senin (22/7/2024).

Ia mengatakan serangan balasan ke Israel mungkin akan terjadi beberapa hari lagi.

“Hari-hari mendatang akan penuh kejutan,” ujarnya.

Ali Al-Qahum juga memberikan bocoran wilayah mana saja yang akan menjadi sasaran Houthi dalam serangan balasan itu.

“Tujuannya akan mencakup wilayah Palestina yang diduduki secara luas dan komprehensif, dan Yaman Raya memiliki keunggulan dan kemampuan untuk mengubah keseimbangan kekuatan dan meraih kemenangan," ungkapnya.

Sebelumnya, puluhan jet temput Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap tangki penyimpanan bahan bakar di pelabuhan Hodeidah, dan tangki diesel di pembangkit listrik di daerah Dune di kota Hodeidah pada Sabtu (20/7/2024).

Houthi bersumpah untuk menanggapi serangan Israel dengan mengebom sasaran-sasaran penting di Israel.

Mereka menyatakan Tel Aviv sebagai daerah yang tidak aman, dan menekankan mempersiapkan perang panjang dengan Israel sampai Israel menghentikan operasi militer dan pengepungan terhadap rakyat Palestina.

Sehari sebelumnya, Houthi melancarkan serangan darat pertamanya dengan meluncurkan drone dari Yaman dan meledak di Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) waktu fajar.

Serangan itu menewaskan satu orang dan melukai 10 orang lainnya.

Baca juga: Serangan Israel di Yaman Dianggap Pamer, Houthi Sebut Tel Aviv Merasa Tak Aman

Militer Israel dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan membalas serangan itu.

Sejak 19 November 2023, Houthi menargetkan kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya di Jalur Gaza.

Houthi berjanji tidak akan menghentikan serangannya di Laut Merah sampai berakhirnya agresi Israel di Jalur Gaza, pencabutan pengepungan di Jalur Gaza, dan masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.

Sementara itu sekutu Israel, AS, bersama Inggris membentuk koalisi Laut Merah untuk menyerang wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman dan menekan Houthi agar berhenti menyerang kapal-kapal terkait Israel di kawasan itu.

Jumlah Korban

Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.006 jiwa dan 89.818 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (22/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini