TRIBUNNEWS.COM - Tentara pendudukan Israel mengumumkan 10 anggotanya langsung lemas karena menghirup asap selama manuver militer di pangkalan militer pendudukan di Israel selatan.
"Juru bicara militer Israel mengumumkan insiden tersebut pada Selasa (23/7/2024) kemarin malam," lapor surat kabar Jerusalem Post, Rabu (24/7/2024).
Beberapa tentara terluka dalam insiden tersebut.
Surat kabar itu mengatakan penyelidikan sedang dilakukan atas insiden tersebut.
Korban luka dilarikan untuk mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.
Insiden ini bukan yang pertama kalinya di mana tentara Israel terluka saat melakukan latihan atau beraktivitas di pangkalan militer.
Bulan lalu, tentara pendudukan Israel mengumumkan sembilan tentara terluka dengan berbagai luka akibat ledakan senjata dan amunisi di pangkalan militer Tzalim di Gurun Negev.
Radio Angkatan Darat Israel mengatakan tentara tersebut terluka ketika mereka berada di dekat lokasi ledakan pada saat itu.
Jumlah Korban
Saat Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 39.090 jiwa dan 90.147 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (23/7/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Baca juga: Media Israel: IDF Sensor Jumlah Tentara yang Tewas dalam Serangan Terbaru Hizbullah di Utara
Israel memperkirakan kurang lebih ada 120 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Sementara itu, lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara-penjara Israel, menurut laporan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel