TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah anggota keluarga orang-orang yang ditawan Hamas, dilaporkan walk out saat PM Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS.
Netanyahu berpidato pada Rabu (24/7/2024) demi memperkuat dukungan AS dalam perangnya di Gaza.
Selain para politisi, beberapa anggota keluarga sandera juga diundang menghadiri pidato Netanyahu di Capitol Hill.
Tetapi, menurut reporter The Times of Israel, Jacob Magid, beberapa keluarga sandera memilih meninggalkan ruangan di tengah-tengah pidato Netanyahu.
Dalam pidatonya, Netanyahu berjanji akan akan memulangkan para sandera.
"Rasa sakit yang dialami keluarga-keluarga ini tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata," kata Netanyahu.
"Saya bertemu lagi dengan mereka kemarin dan saya berjanji kepada mereka."
"Saya tidak akan beristirahat sampai semua orang yang mereka cintai pulang. Semuanya."
Ia menambahkan, "Saat ini, kami tengah terlibat aktif dalam upaya intensif untuk membebaskan mereka, dan saya yakin upaya ini akan berhasil."
"Beberapa di antaranya tengah berlangsung saat ini."
Dilansir mediaite.com, para anggota keluarga tersebut diduga walk out sebagai bentuk protes karena hingga saat ini para sandera belum bebas.
Baca juga: Pelosi: Pidato Netanyahu Adalah yang Terburuk dalam Sejarah
Sementara itu, reporter di Capitol Hill juga mengungkapkan bahwa anggota keluarga lainnya dikeluarkan dari gedung setelah mereka memperlihatkan kaus kuning bertuliskan, “Seal The Deal NOW.”
Apa saja yang dikatakan Netanyahu dalam pidatonya?
Mengutip Al Jazeera, berikut hal-hal yang disampaikan Netanyahu dalam pidatonya di hadapan Kongres AS.
1. Menyanjung para sekutunya di AS
Netanyahu memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memuji orang-orang Amerika serta para politisi yang telah Israel.
"Dalam suka dan duka, di masa baik dan buruk, Israel akan selalu menjadi teman setia dan mitra setia Anda."
"Atas nama rakyat Israel, saya datang ke sini hari ini untuk mengucapkan terima kasih, Amerika," kata Netanyahu.
2. Memuji Joe Biden dan Donald Trump
Netanyahu secara khusus menyebutkan dua tokoh politik yang berlawanan, yakni Presiden AS Joe Biden dan mantan pesaingnya dari Partai Republik, Donald Trump.
Pertama, Netanyahu mengakui dukungan Biden setelah serangan 7 Oktober di Israel.
Kemudian, ia menyatakan kelegaannya bahwa Trump selamat dari upaya pembunuhan baru-baru ini.
Netanyahu juga mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada Trump atas kebijakan pro-Israel yang ia buat saat menjabat.
3. Menyinggung demonstran
Di luar gedung Capitol, ribuan orang berunjuk rasa saat Netanyahu berpidato, mengecam genosida yang terjadi di Gaza.
Netanyahu menyebut demonstrasi itu salah arah.
Ia juga mengecam protes antiperang di kampus-kampus AS.
4. Menolak ICC
Protes tersebut, bukan satu-satunya perlawanan yang dihadapi Netanyahu.
Pada bulan Mei, Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) meminta agar surat perintah penangkapan dikeluarkan untuk Netanyahu dan sekutunya.
Baca juga: Media Israel Komentari Hoopoe Part 3: Hizbullah Membaca Kami seperti Buku Terbuka
Karim Khan menuduh mereka melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan atas tindakan mereka di Gaza.
Netanyahu menyebut, tuduhan ICC itu sebagai "tuduhan palsu".
Ia menyebut, perang adalah hal yang diperlukan untuk keamanan Israel.
5. Rencana setelah perang
Dalam menjelaskan seperti apa kehidupan setelah perang, Netanyahu menggambarkan sebuah visi, di mana pasukan Israel mempertahankan kontrol atas Gaza.
Prospek itu ditakutkan para kritikus karena dapat menyebabkan pemindahan dan penindasan besar-besaran terhadap warga Palestina.
Untuk mencapai tujuan itu, Netanyahu meminta bantuan militer ditingkatkan dan disalurkan lebih cepat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)