News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Jebakan Terowongan Kembali Rontokkan IDF di Rafah, Senapan Runduk Ghoul Al Qassam Makan Korban Lagi

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penembak runduk Brigade Al Qassam menembakkan senapan sniper Ghoul hasil produksi lokal Milisi Perlawanan Palestina di Jalur Gaza.

Selongsong peluru bertuliskan "QASSAM 12.7", sesuai dengan penerima peluru Ghoul yang bertuliskan "Qassami Ghoul Sniper Rifle."

Senapan runduk Ghoul terlihat saat para pejuang Brigade Al-Qassam menyelesaikan proses produksi beberapa senapan buatan dalam negeri.

Adnan Al Ghoul

Senapan runduk Ghoul dikerahkan beberapa kali di Jalur Gaza, khususnya pada tanggal 5 dan 7 Desember.

Secara keseluruhan, pejuang al-Qassam mengonfirmasi serangan terhadap 10 tentara pendudukan Israel di sebelah timur Khan Younis dalam dua hari tersebut.

Dalam satu operasi, beberapa penembak jitu menembak jatuh sedikitnya enam tentara di satu daerah di poros al-Rannah di timur laut kota Khan Younis.

Pejuang Al-Qassam, melalui keberhasilan mereka dalam menyerang pasukan pendudukan Israel pada tahun 2014 dan 2023, telah mengukir nama dan warisan al-Ghoul di atas batu.

"Insinyur senior dan komandan tersebut dibunuh oleh helikopter serang Israel dan "meninggalkan pekerjaan, pengetahuan, dan jihadnya," tulis media militer al-Qassam dalam sebuah peringatan yang diterbitkan tahun 2023 pada hari peringatan kesyahidannya," tulis laporan Al Mayadeen.

"Abu Bilal" meninggalkan sejumlah mahasiswa insinyur yang meneruskan warisannya dan bekerja dalam produksi senapan runduk antimaterial Ghoul.

Kesamaan di antara faksi-faksi Perlawanan di Palestina adalah memperingati nama-nama martir terbesar mereka dengan menamai perangkat dan senjata yang diproduksi secara lokal dengan nama mereka.

"Memang, penamaan senapan antimaterial dengan nama Adnan al-Ghoul memastikan "bahwa bahkan setelah ia mati syahid, nama [pemimpin Perlawanan] itu terus menghantui para penjajah [Israel], yang percaya bahwa dengan kematiannya, mereka akan terbebas dari [tindakan Perlawanan]-nya," tulis Al-Mayadeen.

(oln/khbrn/almydn/aja/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini