News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kekurangan Tentara, Rusia Tawarkan Gaji Rp 980 Juta per Tahun Bagi Warga yang Mau Tempur di Ukraina

Penulis: Bobby W
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasukan Rusia yang bergabung di Divisi Pskov dari Pasukan Serangan Lintas Udara pada Maret 2020. Pada hari Selasa (23/7/2024) Rusia mengumumkan bahwa mereka siap memberikan bonus perekrutan sebesar 1,9 juta rubel atau sekitar Rp 358 juta rupiah dan uang sebesar 5,2 juta rubel atau sekitar Rp 980 juta per tahun bagi mereka yang mau berperang di Ukraina.

Insentif uang dengan nominal yang besar inilah yang diduga menjadi jalan keluar bagi Rusia untuk mendapatkan tambahan tentara baru tersebut.

Sebelumnya, Putin sempat memerintahkan "mobilisasi parsial" bagi warga negara Rusia pada September 2022 lalu.

Mobilisasi itu membuat semua warga Rusia yang memenuhi sejumlah persyaratan fisik dan umur dianggap sebagai anggota militer cadangan yang bisa dipanggil kapanpun untuk berperang.

Alih-alih mendapatkan tambahan tentara, kampanye wajib militer yang digaungkan oleh Vladimir Putin ini justru menyebabkan demonstrasi sengit dari warga Rusia.

Penolakan keras terutama ditunjukkan di wilayah minoritas etnis Rusia di mana upaya mobilisasi parsial difokuskan.

Upaya mobilisasi parsial tersebut bahkan memicu eksodus kaum laki-laki yang memenuhi standar wajib militer.

Karena inisiatif Putin tersebut, para pria yang memenuhi syarat wajib militer justru banyak melarikan diri dari Rusia untuk menghindari kewajiban berperang.

Kampanye mobilisasi ini sendiri kemudian dihentikan pada November 2022 setelah pejabat militer Rusia mengatakan target rekrutan 300.000 personel yang mereka targetkan telah tercapai.

(Tribunnews.com/Bobby)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini