News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelaku Serangan Bom Mobil di Moskow Ditangkap Polisi Turki di Bodrum

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku bom mobil di Ibu Kota Moskow, Evgenii Serebriakov, telah ditangkap di Bodrum, Turki.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku insiden bom mobil di Ibu Kota Moskow, Rusia, Evgenii Serebriakov, telah ditangkap di Bodrum, Turki.

"Pelaku serangan bom di Rusia ditangkap di Bodrum," tulis Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, di X (sebelumnya Twitter), dikutip dari Anadolu Ajansi.

Yerlikaya mengatakan di X, pejabat Interpol Rusia menghubungi Departemen Interpol/Europol Turki pada pukul 10.30 pagi waktu setempat, melaporkan Serebriakov telah tiba di Turki menggunakan penerbangan Moskow-Bodrum.

Kepala Dinas Keamanan Federal (FSB), Alexander Bortnikov, mengatakan kepada wartawan, pria yang diduga melakukan serangan bom telah berhasil melarikan diri ke Turki, tempat otoritas Rusia sedang berupaya mengekstradisinya.

"Kami bekerja sama dengan Turki, tetapi kita lihat saja nanti," kata Bortnikov dalam sebuah video yang diunggah oleh saluran berita Telegram, Shot.

Penyelidikan mengungkapkan Serebriakov memasuki Turki melalui Bandara Bodrum di Provinsi Mugla pada pukul 09.40 pagi waktu setempat.

"Ia tidak dikenali karena ia tidak tercantum dalam Basis Data Orang yang Dicari Interpol Internasional dan tidak memiliki catatan UYAP (Sistem Informatika Peradilan Nasional) yang aktif," kata Yerlikaya.

"Surat yang diterima dari unit Interpol Rusia cocok," imbuh dia, dikutip dariThe Moskow Times.

"Petugas polisi tengah melakukan serangkaian tindakan pencarian operasional yang bertujuan untuk mengungkap semua keadaan insiden tersebut, serta menahan orang-orang yang terlibat dalam tindak pidana tersebut."

Ledakan bom mobil lukai dua orang

Sebuah video yang dibagikan oleh saluran berita di Telegram menunjukkan ledakan dari mobil SUV terjadi tak lama setelah seorang pria masuk ke dalam kendaraan tersebut, Rabu (24/7/2024).

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia, Irina Volk, mengatakan dua orang terluka dalam insiden itu.

Baca juga: 12 Negara Merespons Putusan ICJ Semprot Sikap Israel, Termasuk Turki hingga Malaysia

Media Rusia, mengutip sumber anonim dari lembaga penegak hukum, melaporkan dua orang yang terluka dalam ledakan itu adalah perwira intelijen militer GRU, Andrei Torgashev dan istrinya.

Saluran berita Telegram Astra melaporkan Torgashev menjabat sebagai Wakil Kepala Unit yang berbasis di wilayah Moskow yang merupakan bagian dari pusat komunikasi satelit militer Rusia.

Menurut sumber tersebut, Torgashev dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi kritis setelah kedua kakinya putus akibat ledakan tersebut, TASS melaporkan.

lihat foto Evgenii Serebriakov

Dikutip dari TRT World, lokasi ledakan berada sekitar tiga kilometer dari Bandara Sheremetyevo.

Menurutnya, ledakan itu disebabkan oleh alat peledak yang diletakkan di bawah sebuah kendaraan.

"Korban luka dibawa dengan ambulans ke fasilitas medis," kata Volk dalam sebuah pernyataan.

Kommersant, salah satu surat kabar terkemuka Rusia, mengatakan Torgashev yang terluka itu bertugas di Direktorat Utama Staf Umum Angkatan Bersenjata Federasi Rusia, yang dikenal sebagai GRU.

Lima mobil lainnya rusak dalam ledakan itu, kata kantor berita itu.

Stasiun penyiaran wilayah Moskow 360.ru kemudian melaporkan mereka telah berbicara dengan istri Torgashev, yang membantah suaminya terluka dalam serangan itu dan mengatakan ada orang lain di dalam kendaraan itu ketika bom meledak.

Demikian pula, jaringan RT yang didanai Kremlin mengklaim Torgashev sendiri membantah dirinya terluka.

Tidak mungkin untuk segera memverifikasi kedua laporan tersebut.

Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengumumkan mereka telah meluncurkan penyelidikan kriminal atas ledakan itu, yang menurut laporan Kommersant, dinilai sebagai percobaan pembunuhan.

Surat kabar itu mengatakan polisi mungkin akan mengubah kasus tersebut menjadi penyelidikan teroris.

Kyiv bantah terlibat

Penasihat presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan kepada media independen Rusia, Kyiv "tidak ada hubungannya dengan" ledakan mobil di Moskow.

"Sejauh yang saya ketahui, terjadi kerusakan pada  peralatan gas di mobil tersebut," kata Podolyak.

Beberapa insiden bom mobil telah terjadi di Rusia sejak Kremlin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu.

Putri dari ideolog konservatif Rusia, Alexander Dugin, tewas dalam serangan bom pada musim panas 2022, dan Moskow menyalahkan Ukraina.

Pada Mei 2023, penulis pro-Kremlin terkemuka dan nasionalis Rusia, Zakhar Prilepin, selamat dari ledakan mobil di wilayah Nizhny Novgorod.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini